“Jika Anda merupakan fresh graduated yang baru mendapatkan pekerjaan, pahami beberapa kesalahan dalam mengatur keuangan ini agar terhindar, ya.“
Fresh graduate merupakan istilah untuk seseorang yang baru saja lulus dari perguruan tinggi atau sudah mendapatkan gelar akademik.
Kadang kala mereka yang berada dalam masa ini, kerap kali mengalami masalah dalam mengatur keuangan.
Mengapa demikian?
Hal ini disebabkan pada masa ini adalah masa awal mereka mendapatkan pekerjaan pertama dan mendapatkan uang hasil kerja kerasnya, serta mereka pun harus bertanggung jawab penuh untuk mengatur keuangannya sendiri.
Pada masa ini, biasanya mereka belum terlalu memahami cara mengatur keuangan yang baik.
Cara mengatur keuangannya bisa dibilang asal-asalan dan tidak tepat sasaran, sehingga banyak di antaranya yang mengeluhkan gaji habis, tidak dapat menabung dan lain sebagainya.
Apakah Anda salah satunya?
Untuk menghindari permasalahan tersebut, mari simak beberapa kesalahan fresh graduate dalam mengatur keuangan agar dapat dijadikan pembelajaran bagi Anda.
1. Memakai Semua Gaji Pertama
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan setelah mendapatkan gaji adalah menghabiskan seluruh gaji tersebut.
Sebenarnya jika gaji tersebut dihabiskan untuk hal-hal yang bermanfaat seperti untuk cicilan, biaya hidup, membantu orang tua, investasi atau menabung sih tidak masalah.
Namun, seringkali pada gaji pertama ini, mereka menghabiskannya untuk berfoya-foya membeli barang berlebihan atau menghabiskan uang untuk senang-senang saja.
Salah satu cara mengatasi hal ini yaitu dengan membuat alokasi pengeluaran dengan rinci sesuai dengan kebutuhan.
2. Langsung Mengambil Cicilan Lebih dari 50% Gaji
Tidak salah memang bagi para fresh graduate untuk langsung mengambil cicilan, tetapi yang harus digarisbawahi adalah berapa besarnya cicilan yang Anda ambil.
Kesalahan dalam mengatur keuangan lainnya yaitu langsung mengambil cicilan yang besarnya lebih dari 50% gaji.
Jika Anda melakukan hal ini, Anda akan merasa terbebani sendiri karena tidak bisa mengalokasikan gaji pada hal-hal lainnya.
Belum lagi jika ternyata belum jelas kontrak kerjanya atau Anda tidak lagi mendapatkan pekerjaan itu.
Sebaiknya bagi para fresh graduate jika ingin mengambil cicilan, maka besarnya cicilan sekitar 35% dari gaji agar kondisi keuangan Anda tetap stabil dan dapat memenuhi semua kebutuhan hidup lainnya.
3. Tidak Mempunyai Tabungan
Kesalahan para fresh graduate lainnya adalah tidak mempunyai tabungan yang khusus untuk menabung.
Pada umumnya mereka menggunakan satu rekening saja, padahal sangat diperlukan mempunyai rekening lain khusus untuk menabung.
Hal ini diperlukan agar uang tabungan tidak tercampur dengan uang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Tabungan sangat berguna bukan hanya untuk masa depan, tetapi bisa sebagai dana darurat untuk kebutuhan yang mendesak.
Besarnya gaji yang ditabungkan bisa dimulai dari 10% gaji atau bisa disesuaikan dengan tujuan keuangan Anda.
4. Tidak Mengerti Konsep Investasi
Kesalahan dalam mengatur keuangan selanjutnya adalah tidak mengerti ilmu dan konsep investasi.
Padahal investasi adalah bekal untuk menjamin financial freedom di masa depan, mulai dari dana pensiun, dana kesehatan, dana pendidikan anak, dan dana lainnya.
Anda dapat mulai belajar investasi dengan memahami instrumen investasi apa yang cocok dengan Anda, dan mengenali profil risiko Anda.
Alokasi untuk investasi ini bisa dimulai dari 5 – 10% pendapatan.
5. Tidak Mempunyai Tujuan Keuangan yang Jelas
Sebagai fresh graduate biasanya mereka tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas, padahal tujuan keuangan ini sangat penting agar keuangan Anda tertata dan terhindar dari pemborosan pada hal-hal yang kurang berguna.
Anda harus mulai memikirkan tujuan keuangan yang spesifik seperti membeli kendaraan, membeli rumah, investasi, asuransi atau biaya lainnya.
Demikian penjelasan mengenai kesalahan-kesalahan fresh graduate dalam mengatur keuangan.
Semoga penjelasan di atas dapat menjadi pengingat untuk Anda agar keuangan Anda bisa terarah ke target yang spesifik. Dengan begitu, hasil kerja keras Anda sekarang dapat membuahkan hasil di masa tua nanti.