”Zaman semakin canggih yang turut mengembangkangkan dunia pekerjaan menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau AI. Namun, ada beberapa profesi yang sulit digantikan oleh AI, apa sajakah itu? Simak artikel ini.”
Apakah Anda sadar bahwa teknologi kecerdasan buatan atau AI saat ini sudah banyak merambah berbagai bidang kehidupan.
Lalu, apakah AI itu?
Artificial intelligence atau kecerdasan buatan merupakan simulasi dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang kemudian dimodelkan ke dalam mesin dan diprogram agar dapat mengerjakan perintah tertentu seperti halnya manusia.
Sebagai contoh, Anda memiliki usaha catering dan selama lima tahun terakhir usaha Anda meningkat pesat.
Karena Anda merasa kewalahan, kemudian Anda membeli robot yang memiliki kecerdasan buatan (kemampuan) yang dapat memasak.
Jadi, AI sangat membatu Anda pastinya!
Tapi, apakah Anda pernah berpikir kalau AI bisa mengambil alih semua profesi?
Jadi, keahlian yang dimiliki manusia tidak berguna?
Bagaimana jika AI benar-benar mengambil alih semua profesi?
Apakah ini akhir dari peradaban manusia?
Jangan khawatir!
Ternyata ada beberapa profesi yang peranannya tidak bisa digantikan oleh AI loh.
Profesi apa sajakah itu?
Mari simak ulasan di bawah ini.
1. Pengacara, Hakim, dan Jaksa
Terdapat dua produk hukum, yaitu hukum tertulis dengan undang-undang sebagai contohnya, serta hukum tidak tertulis dengan norma sebagai contohnya.
Hukum memang sudah ada, tetapi penerapan dari hukum tersebut merupakan hasil dari negosiasi di dalam ruang sidang.
Jadi, peranan pengacara, hakim, dan jaksa atau sejenisnya tidak bisa digantikan oleh AI karena harus membaca dan menganalisis setiap kasus yang ditangani.
2. Chief Executive Officer (CEO)
CEO merupakan sebuah jabatan tertinggi dari organisasi atau perusahaan.
CEO memiliki peran penting untuk mengatur dan mengelola perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan kesuksesan yang ditargetkan.
CEO juga memiliki tugas sebagai pembuat keputusan manajerial paling tinggi yang menentukan setiap langkah dan kebijakan perusahaan.
Dengan begitu, orang-orang yang memiliki jabatan sebagai CEO harus mempunyai kemampuan kepemimpian yang tinggi sehingga mampu menyampaikan visi besar dan memotivasi timnya dalam bekerja.
Untuk Anda yang memiliki kriteria seperti seorang CEO, Anda tidak perlu khawatir karena profesi tersebut sulit digantikan oleh AI.
3. Public Relation
Public relation atau akrab dikenal dengan humas merupakan profesi yang berperan sebagai jembatan komunikasi berbagai pihak.
Seseorang dengan profesi PR harus paham betul terhadap konsep komunikasi sehingga dapat menyusun strategi komunikasi.
Jika Anda sedang bergelut dengan profesi PR atau humas, Anda tidak perlu khawatir karena PR atau Humas juga sulit digantikan oleh AI karena seorang humas harus berhadapan dengan keadan negosiasi agar tujuan dari pihak-pihak terkait dapat mencapai kata sepakat.
4. Guru
Guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu pengetahuan, melatih, membimbing, memberikan penilaian, serta mengevakuasi peserta didik.
Kemudian, apakah profesi guru dapat digantikan oleh AI?
Tentunya tidak.
Memang, AI dapat menyediakan ilmu pengetahuan untuk manusia.
Akan tetapi, AI tidak bisa melaksanakan peran mendidik yang dilakukan oleh guru.
Selain mentransfer ilmu pengetahuan, seorang guru juga harus mendidik siswa sehingga terbentuklah karaktek dari siswa yang dididik.
5. Psikolog
Psikolog berbeda dengan dokter medis loh ya!
Psikolog merupakan tenaga ahli di bidang kesehatan mental yang membantu seseorang untuk sembuh dari luka psikologis yang telah dialaminya pada masa lampau.
Profesi ini membutuhkan interaksi yang melibatkan empati dan pemahaman tentang emosi yang mendalam.
Jadi, jika Anda memiliki profesi sebagai psikolog, Anda tidak perlu khawatir karena profesi ini juga sulit digantikan oleh AI.
Itulah beberapa profesi yang peranannya tidak dapat digantikan oleh AI atau teknologi canggih yang lainnya!
Semoga bermanfaat!