Media sosial Indonesia sempat diramaikan oleh kabar tidak sedap, sehingga ada banyak orang yang mencari tahu apa saja tips menghadapi resesi ekonomi.
Kabar baiknya, kami telah merangkumkan informasi secara lengkap, termasuk pengertian resesi, penyebab, hingga beberapa tips.
Oleh karena itu, Anda wajib membaca artikel ini dari awal hingga akhir dengan seksama selagi masih ada waktu untuk bersiap diri dan menghindari segala risiko buruk terhadap kestabilan ekonomi.
Ketahui Apa Itu Resesi Ekonomi?
Resesi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi perputaran ekonomi negara menjadi lebih buruk atau melambat.
Kondisi ini bisa berlangsung cukup lama karena pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang menurun selama dua kuartal dan berjalan terus menerus.
Adapun pengertian PDB, yaitu aktivitas ekonomi negara selama satu periode. Ketika negara tersebut mengalami aktivitas ekonomi yang terus menurun selama dua periode, maka dapat dikatakan negara tersebut sedang terjadi resesi.
Sementara itu, National Bureau of Economic Research (NBER) mendefinisikan resesi sebagai penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang berjalan lebih dari beberapa bulan dan biasanya terlihat pada PDB, pendapatan, lapangan kerja, produksi industri, hingga penjualan grosir ecer.
Terdapat banyak orang yang penasaran dengan apa saja tips menghadapi resesi ekonomi karena itu bisa memberikan efek atau akibat cukup parah.
Resesi sendiri menyebabkan efek moneter dan fiskal standar, termasuk kredit semakin ketat hingga suku bunga jangka pendek yang cenderung turun. Selain itu, saat bisnis mencoba memangkas biaya, maka tingkat pengangguran akan semakin meningkat.
Kemudian, tingkat konsumsi juga berkurang sehingga menyebabkan tingkat inflasi turun pula. Harga yang lebih rendah pasti mengurangi keuntungan perusahaan, sehingga ada lebih banyak pemutusan hubungan kerja dan terjadilah perlambatan ekonomi.
Penyebab Terjadinya Resesi Ekonomi
Sebelum memahami apa saja tips menghadapi resesi ekonomi, Anda harus mengetahui beberapa faktor penyebabnya, antara lain:
1. Deflasi
Kondisi berupa harga barang atau jasa terus mengalami penurunan, sehingga upah kerja juga semakin mengecil.
Deflasi ditandai dengan penundaan pembelian suatu barang hingga mencapai harga terendah.
2. Inflasi
Inflasi merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi harga barang atau jasa yang semakin naik.
Inflasi dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat yang disertai dengan penurunan produksi barang maupun jasa tersebut.
Jika berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, maka kondisi ini berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran dan kemiskinan. Inflasi sendiri diprediksi menjadi salah satu penyebab utama terjadinya resesi 2023.
3. Guncangan Ekonomi Secara Mendadak
Resesi terjadi ketika pelaku pasar rasional merespons guncangan yang tidak terduga atau negatif. Misalnya, kenaikan harga minyak secara tiba-tiba karena adanya peningkatan ketegangan geopolitik bisa membahayakan ekonomi pengimpor minyak mentah.
Biasanya, situasi ini ditandai dengan adanya penurunan pada daya beli masyarakat karena kesulitan finansial hingga ketidakmampuan membayar tumpukan hutang.
4. Perkembangan Teknologi
Adanya perkembangan teknologi yang berlebihan bisa menyebabkan penurunan jumlah lapangan pekerjaan.
Hal ini dikarenakan tenaga kerja manusia telah digantikan oleh teknologi, seperti robot atau AI.
Jika hal tersebut terjadi, maka angka pengangguran dan kemiskinan pasti semakin meningkat.
Tips Menghadapi Resesi Ekonomi
Resesi menjadi salah satu kondisi yang ditakutkan banyak orang karena memang memberikan dampak pada berbagai hal, termasuk menjadikan hidup masyarakat semakin sulit.
Namun, jangan panik dan lebih baik melakukan persiapkan diri agar mampu bertahan ketika resesi benar-benar terjadi.
Adapun berikut ini adalah beberapa tips atau cara menghadapi resesi ekonomi yang perlu Anda pahami, antara lain:
1. Buat Anggaran Keuangan Secara Detail
Mulailah susun anggaran keunggan sedetail mungkin agar Anda bisa tahu bagaimana pengeluaran dan pemasukan.
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah pisahkan antara keinginan dan kebutuhan. Sebisa mungkin, kurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting, seperti nongkrong atau liburan.
Alokasikan pemasukan Anda dengan baik, misalnya ditabung untuk dana darurat atau investasi agar bisa mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu.
2. Hindari Berhutang
Kelola uang Anda dengan sebaik mungkin agar tidak terjadi jumlah pengeluaran lebih besar dibandingkan pemasukkan.
Jika hal itu terus terjadi, maka nantinya Anda terpaksa harus berhutang sehingga beban keuangan terus bertambah.
Proporsi terbaik berhutang adalah di bawah 30% dari pendapatan bulanan, sehingga Anda tidak kesulitan dalam membayarnya.
Namun, ketika resesi ekonomi benar terjadi, sebisa mungkin hutang tidak lebih dari 20% dari total pendapatan.
3. Lakukan Proteksi Menggunakan Asuransi
Tips menghadapi resesi ekonomi berikutnya adalah menyiapkan asuransi untuk melindungi diri dan keluarga. Tindakan ini perlu dilakukan agar Anda tidak perlu khawatir lagi dengan biaya pengobatan ketika resesi benar terjadi.
Tidak hanya asuransi kesehatan, sebaiknya asuransikan pula kendaraan kesayangan agar Anda tidak perlu pusing memikirkan biaya perbaikan.
4. Dana Darurat dan Investasi
Tanpa mempunyai dana darurat yang cukup, maka kemungkinan kehilangan aset dan berhutang akan semakin tinggi.
Jumlah dana darurat sendiri tergantung pada jumlah tanggungan. Namun, disarankan untuk mempersiapkan minimal sebanyak 6 kali pengeluaran bulanan.
Selain dana darurat, Anda juga harus mulai berinvestasi sebagai salah satu upaya pelindung keuangan agar tetap aman dan stabil.
Tidak hanya itu, investasi juga dapat membuat kondisi keuangan Anda lebih baik di masa yang akan datang.
5. Usahakan Mempunyai Penghasilan Tambahan
Sudah disinggung sebelumnya bahwa salah satu efek terjadinya resesi adalah kehilangan pekerjaan. Oleh sebab itu, sebaiknya pelajari banyak skill atau keahlian baru agar Anda tetap bisa menghasilkan cuan.
Sesuaikan dengan minat dan apa yang saat ini sedang senter diperbincangkan, misalnya sebagai content creator, influencer, youtuber, digital marketer, dan lain sebagainya.
Resesi ekonomi diperkirakan akan terjadi pada tahun 2023 karena sudah ada banyak tanda-tanda yang menguatkan pernyataan tersebut, termasuk inflasi terus meningkat hingga kenaikan suku bunga.
Namun, jangan khawatir dan tetap tenang karena kini Anda sudah mengetahui beberapa tips menghadapi resesi ekonomi yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Jika masih penasaran atau ingin belajar finansial, langsung cari tahu semua artikel di FA Finance ya!
Referensi:
Investopedia.com. 2022. 7 Ways to Recession-Proof Your Life. [Internet]. Terdapat pada: https://www.investopedia.com/articles/pf/08/recession-proof-your-life.asp
Qoala.app. 2022. 7 Cara Menghadapi Resesi dengan Tepat, Tetap Tenang Ya!. [Internet]. Terdapat pada: https://www.qoala.app/id/blog/keuangan/investasi/cara-menghadapi-resesi/
Corporatefinanceinstitute.com. 2022. Recession. [Internet]. Terdapat pada: https://corporatefinanceinstitute.com/resources/economics/recession/