3 Orang Indonesia yang Menjadi Kaya Karena Cemilan

Gara-gara jualan cemilan, orang-orang terpilih ini menjadi konglomerat lho! Penasaran siapa saja yang mencatatkan namanya menjadi orang terkaya di Indonesia? Simak artikel ini sampai tuntas, ya

Setiap orang tentunya ingin menjadi kaya, tetapi sebagian yang lain berpikiran hidup berkucupan itu sudah lebih dari cukup.

Untuk sampai pada titik hidup berkecukupan bahkan menjadi kaya, tentunya harus dimulai dengan sebuah pergerakan.

Jika Anda masih bingung mau melangkah ke mana untuk memulai usaha Anda, sepertinya memulai usaha di bidang makanan tidak pernah mengecewakan dan selalu ada saja peminatnya.

Jika Anda berpikir terlalu sempit kalau memulai usaha di bidang makanan harus mempunyai tempat penjualannya sendiri, bagaimana dengan usaha makanan ringan?

Anda dapat menitipkannya di toko-toko atau dapat menjualnya dengan sistem pre-order.

Apakah berhasil?

Kalau belum dicoba, belum tahu bukan?

Agar menguatkan Anda sebelum melangkah di bisnis ini, berikut uraian tentang orang-orang yang sukses besar setelah menggeluti bisnis makanan ringan atau camilan.

Yuk simak, biar Anda termotivasi.

1. Anthoni Salim

Anthoni Salim adalah pewaris dari konglomerasi bisnis Grup Salim.

Ia merupakan anak dari Sudono Salim.

Bisnis keluarga Salim memang dikenal lekat dengan makanan dan minuman, ya.

Dicatat Forbes, namanya berada di urutan ke empat orang terkaya Indonesia dengan kekayaan sebesar 5,9 miliar dollar AS.

Lini bisnis produksi snack Grup Salim dibesut oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Melalui anak usahanya, PT Indofood Fritolay Makmur (IFL), Indofood memproduksi makanan ringan seperti Chitato, Chiki, Doritos, Lays hingga Qtela.

Anak dari mendiang Sudono Salim (Liem Sioe Liong), pendiri Grup Salim ini tercatat sebagai orang terkaya ke-4 di Indonesia di tahun 2020 dengan total kekayaan US$ 5,9 miliar atau Rp 86 triliun (kurs Rp 14.500/US$).

2. Sudhamek

Sudhamek memang hanya meneruskan bisnis kacang tanah keluarga, tetapi berkat kepiawaiannya mengelola perusahaan, membuat GarudaFood menjadi salah satu perusahaan raksasa di Indonesia.

Sudhamek sukses mengepakkan sayapnya yang tidak hanya memproduksi kacang, tetapi juga bermacam produk lainnya.

Sudhamek Agoeng Waspodo adalah bos dari PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.

Terkenal dari produk kacang tanahnya, perusahaan ini berkembang pesat dengan memproduksi berbagai macam camilan.

Siapa sih yang tidak tahu GarudaFood?

Perusahaan yang terkenal dengan beragam jenis produk kacang-kacangan ini, dulunya hanya industri kecil.

Lewat tangan Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto (AWS), Garuda Food berkembang pesat seiring waktu.

Produk-produk dari Garuda Food seperti keripik kentang Leo, biskuit Gery, Chocolatos, dan tentu saja kacang Garuda.

Sudhamek sendiri merupakan orang terkaya di Indonesia di urutan ke 41 pada tahun 2017 dengan kekayaan bersih sebesar 635 juta dollar AS versi Forbes.

3. Jogi Hendra Atmaja

Jogi Hendra Atmadja merupakan pengusaha kelahiran Jakarta tahun 1946.

Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti.

Pasca lulus, Jogi Hendra Atmadja bersama dengan Drs. Raden Soedigdo dan Ir. Darmawan Kurnia mendirikan PT Mayora Indah.

Mayora awalnya hanya fokus pada pembuatan biskuit rumahan pada 1948 dan secara resmi berdiri menjadi kelompok usaha Mayora pada 1977.

Mereka mendirikan perusahaan Mayora dengan memproduksi makanan ringan yang saat ini menjadi produk Andalan perusahaan.

Nilai kekayaan Jogi Hendra, menurut hitungan Forbes, mencapai US$ 4,3 miliar atau setara Rp 60,47 triliun  (kurs Rp 14.060/US$).

Harta kekayaan itu diperoleh dari usaha makanan minuman seperti merek Kopiko, Roma, Danisa dan sejumlah merek lainnya yang diproduksi oleh PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

 

Bagaimana?

Setelah Anda membaca artikel di atas, Apakah Anda sudah merasa lebih yakin untuk terjun dan menggeluti usaha ini?

Yuk, investasi!

Semoga bermanfaat!