Cryptocurrency: Pengertian, Sejarah, Jenis, dan Cara Kerjanya

Cryptocurrency atau mata uang kripto adalah mata uang virtual yang saat ini mulai berkembang dan populer di kalangan masyarakat“.

Di era serba digital seperti sekarang, seolah-olah dunia dibagi menjadi dua yaitu dunia nyata dan dunia maya.

Anda tahu bahwa di tahun 2000-an telepon seluler pintar bermunculan dan berkembang dengan pesat yang tak hanya beroperasi untuk sekadar menelepon dan mengirim pesan, tetapi dapat beroperasi selayaknya komputer.

Fungsi telepon seluler pintar saat ini bahkan mampu menggantikan beberapa peran komputer di dalam kehidupan sehingga seakan dunia berada digenggaman kita.

Ditambah akses internet yang mudah, membuka gerbang bagi makhluk berotak cerdas alias manusia untuk terus berinovasi di segala bidang kehidupan contohnya cryptocurrency.

Apa itu cryptocurrency?

Nah, bagi beberapa awam yang kurang berselancar di internet, tentunya istilah tersebut masih asing di telinga bukan?

Tenang saja, artikel ini akan mengupas hal-hal yang berkaitan dengan cryptocurrency sehingga diharapkan Anda dapat memahaminya.

Mari baca dan pahami dengan saksama, ya!

Cryptocurrency

1. Pengertian Cryptocurrency

Sebelumnya sudah disinggung terkait kecanggihan dunia maya dan internet yang memang erat kaitannya dengan pengertian cryptocurrency.

Sederhananya, definisi cryptocurrency atau mata uang kripto adalah mata uang digital.

Uang digital ini menggunakan media internet untuk bertransaksi secara virtual.

Oleh karena dilakukan secara virtual, cryptocurrency membutuhkan pengamanan dengan kode yang rumit agar harta yang dimiliki tidak mudah dicuri oleh orang lain.

Anda dapat secara langsung menggunakan uang digital ini sebagai alat pertukaran yang sah tanpa adanya pihak ketiga atau peer to peer lho!

Kendati demikian, uang digital ini memerlukan komputer dengan spesifkasi khusus nan canggih untuk melakukan transaksinya.

Berkat kemajuan teknologi yang begitu pesat, uang digital bisa diakses menggunakan telepon seluler pintar Anda lho!

Pada umumnya, pemilik uang digital menggunakan platform bernama blockchain untuk bertransaksi secara virtual.

Sebelum membahas lebih jauh, berikut penjelasan mata uang kripto menurut para ahli di bidangnya.

Jan Lansky menyebutkan bahwa mata uang kripto adalah sistem yang memenuhi enam syarat, yaitu:

  1. Sistem tidak memerlukan otoritas pusat, negaranya dikelola melalui konsensus terdistribusi.
  2. Sistem menyimpan ikhtisar unit mata uang kripto dan kepemilikannya.
  3. Sistem menentukan apakah unit mata uang kripto baru dapat dibuat. Jika unit mata uang kripto baru dapat dibuat, sistem mendefinisikan keadaan asal mereka dan bagaimana menentukan kepemilikan unit baru ini.
  4. Kepemilikan unit mata uang kripto dapat dibuktikan secara eksklusif secara kriptografis.
  5. Sistem ini memungkinkan transaksi dilakukan di mana kepemilikan unit kriptografi diubah. Pernyataan transaksi hanya dapat dikeluarkan oleh entitas yang membuktikan kepemilikan saat ini dari unit-unit ini.
  6. Jika dua instruksi berbeda untuk mengubah kepemilikan unit kriptografi yang sama dimasukkan secara bersamaan, sistem melakukan paling banyak salah satunya.

Sedangkan, menurut Usman W. Chohan dalam jurnalnya yang berjudul “Cryptocurrency: A Brief Thematic Review” yang dipublikasikan melalui Social Science Research Network (SSRN) pada tahun 2017 menyebutkan bahwa cryptocurrency merupakan sesuatu yang meningkatkan minat akan uang, teknologi, numismatik, dan investasi.

Namun, banyak praktisi yang belum memahaminya secara komprehensif sehingga makalah ini menyintesis dan merangkum segala literatur terkait dengan tujuan dan pemahaman yang lebih umum terkait substansi dan tujuannya.

2. Sejarah Cryptocurrency

Sebenarnya, cryptocurrency sudah dikenal sejak tahun 1980-an yang dimulai oleh David Chaum yang mendirikan perusahaan bernama Digicash di Belanda.

Inisiasi cryptocurrency dimulai dari ide David Chaum yang ingin melepaskan diri dari jejak keuangan pemerintah atau bank penerbit serta menjaga keamanan transaksi pribadi.

David Chaum menawarkan mata uang agar masyarakat tidak dikendalikan oleh keresahan dan kekhawatiran keuangan dan politik seperti halnya mata uang kertas.

Dengan didirikannya Digicash, saat itu Ia dapat memonopoli atas kontrol mata uang dan menjadi bank sentral tipe baru.

Hal ini memicu unjuk rasa beberapa bank penerbit yang pada akhirnya berhasil mengambil alih kembali kendali mata uang.

Pada tahun 2009, Satoshi Nakamoto (nama samaran) menjadi inisiator mata uang digital publik yang bersifat desentralisasi pertama yang Ia beri nama Bitcoin.

Adapun untuk penyimpanan Bitcoin sendiri digunakan dalam bentuk file di dalam dompet digital atau wallet.

Selain itu, uang digital ini bisa dititipkan/ disimpan di layanan dompet digital sebagai pihak ketiga.

Sebelumnya dijelaskan bahwa mata uang digital ini bersifat desentralisasi yang berarti transaksi yang dilakukan secara langsung tanpa pengawasan dari bank sentral.

Munculnya Bitcoin ini sebagai reaksi terhadap tragedi finansial yang terjadi pada tahun 2008 lalu di Amerika Serikat.

Menanjaknya popularitas Bitcoin sebagai mata uang kripto memunculkan inisiator-inisiator lainnya di dunia cryptocurrency sampai saat ini.

Sejak 7 tahun terakhir ini, nilai jual Bitcoin terus naik sampai mencapai 35.500 kali lipat dan sampai saat ini cenderung terus naik.

Walaupun pada tahun 2018 terjadi kemerosotan nilai Bitcoin, namun tahun 2019 nilainya kembali naik.

Mata uang kripto lainnya seperti Ethereum, Dogecoin, dan Litecoin juga terus mengalami kenaikan pesat.

3. Jenis Cryptocurrency

Setelah apa yang disampaikan sebelumnya, Anda pasti tertuju pada produk kripto yang bernama Bitcoin bukan?

Nah, saat ini sudah banyak jenis-jenis cryptocurrency lain yang bermunculan lho!

Semakin mahalnya nilai tukar Bitcoin, membuat sebagian pengguna saat ini mencari alternatif lain untuk berinvestasi pada uang digital lainnya.

Dilansir laman Coin Market Cap, sampai saat ini Desember 2020 sudah terdapat sebanyak 4000-an mata uang kripto yang menguasai pangsa pasar lho!

Banyaknya jenis mata uang kripto ini, tidak mungkin dijelaskan satu persatu bukan?

Maka dari itu, inilah beberapa jenis mata uang kripto yang populer saat ini!

Berbagai Macam Mata Uang Kripto

3.1 Bitcoin (BTC)

Sang pelopor industri cryptocurrency ini masih menjadi primadona dan yang paling digemari oleh masyarakat sampai saat ini.

Bitcoin tentunya memiliki keuntungan kepopuleran karena sebagai inisiator pertama sehingga jumlah pengguna uang digital ini relatif paling banyak daripada uang digital lainnya.

Selain itu, karena sudah relatif lama diperdagangkan sejak kemunculannya pada tahun 2009, Bitcoin menjadi uang digital kripto yang paling mudah dicari dan selalu tersedia di bursa (exchange).

Hal ini tentu sangat memudahkan para investor pemula yang relatif masih awam terhadap jenis mata uang kripto lainnya.

Perusahaan besar sekelas Bloomberg dan Microsoft pun tak ragu untuk menerima Bitcoin sebagai pilihan alat pembayaran lho!

Harga Bitcoin saat ini dikisaran $23.580,3 per token dengan market capitalization sebesar $438,62 milyar (25 Desember 2020) yang menjadi peringkat pertama saat ini.

3.2 Ethereum (ETH)

Setelah Bitcoin, jenis uang digital Ethereum bisa dikatakan menjadi yang kedua terkenal di kalangan masyarakat.

Ethereum diciptakan oleh Vitalik Buterin pada tahun 2015 silam.

Sebenarnya, Ethereum bukan hanya sekadar mata uang digital, melainkan sebuah platform berbasis blockchain yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang terdesentralisasi dan smart contract.

Tidak seperti Bitcoin, uang digital yang disebut Ether ini juga memungkinkan untuk peluncuran Initial Coin Offerings (ICOs) sebagai alternatif pembiayaan proyek blockchain lainnya.

Tak berhenti sampai di situ, ternyata lama waktu satu transaksi Ethereum lebih cepat beberapa detik daripada Bitcoin lho!

Harga Ethereum saat ini dikisaran $611,7 per token dengan market capitalization sebesar $69,73 milyar (25 Desember 2020).

3.3 Tether (USDT)

Uang digital ini dirancang untuk mencerminkan mata uang konvensional yaitu Dolar Amerika Serikat yang diharapkan nilainya bakal stabil layaknya sebuah dolar digital.

Namun faktanya, uang digital ini tetap berfluktuasi terhadap Dolar AS yang disebabkan berbagai faktor.

Harga Tether saat ini dikisaran $0,9998 per token dengan market capitalization sebesar $20,53 milyar (25 Desember 2020).

3.4 Ripple (XRP)

Dibandingkan Bitcoin atau Ethereum, Ripple hanya berfokus pada satu industri, yaitu sebagai alat transaksi pembayaran internasional.

Oleh karena diciptakan memang berfokus pada satu industri saja, mata uang digital ini memiliki keistimewaan waktu satu transaksi yang lebih cepat dibandingkan Bitcoin atau Etherum.

Hanya butuh beberapa detik saja, transaksi akan selesai.

Harga Ripple saat ini dikisaran $0,34864 per token dengan market capitalization sebesar $15,84 milyar (25 Desember 2020).

3.5 Litecoin (LTC)

Lahirnya Litecoin bertujuan untuk menjadi perak emas Bitcoin.

Hal ini karena Litecoin dirancang untuk mempermudah menghasilkan koin sebesar empat kali lebih banyak dibandingkan Bitcoin melalui pembuatan blok yang lebih cepat.

Sang pendiri yaitu Charles Lee juga ingin mencegah pengguna penambang kaya yang tidak memiliki pengaruh nyata bagi masa depan Litecoin.

Harga Litecoin saat ini dikisaran $109,78 per token dengan market capitalization sebesar $7,27 milyar (25 Desember 2020).

3.6 Bitcoin Cash (BCH)

Bitcoin Cash merupakan salah satu cabang dari Bitcoin yang dirilis pada 2016 lalu yang bertepatan dengan ketidaksepakatannya pengembang Bitcoin dengan perubahan kode yang dibutuhkan di Bitcoin.

Mata uang digital ini juga diciptakan untuk menjawab kekurangan Bitcoin terkait biaya transaksi dan skalabilitasnya.

Lebih murahnya biaya transaksi Bitcoin Cash disebabkan oleh pembesaran ukuran blok mencapai 8 MB yang jauh lebih besar daripada Bitcoin yang masih berukuran 1 MB.

Harga Bitcoin Cash saat ini dikisaran $298,76 per token dengan market capitalization sebesar $5,55 milyar (25 Desember 2020).

3.7 Cardano (ADA)

Cardano merupakan mata uang kripto yang diciptakan oleh salah satu cofounder Ethereum yaitu Charles Hoskinson.

Penciptaan Cardano juga untuk menjawab waktu transaksi Ethereum yang lama.

Lahirnya Cardano membuahkan hasil karena dapat memangkas waktu transaksi dari beberapa hari menjadi hanya beberapa detik.

Saat ini, Cardano menjadi salah satu jenis cryptocurrency populer di kalangan masyarakat.

Harga Cardano saat ini di kisaran $0,15409 per token dengan market capitalization sebesar $4,8 milyar (25 Desember 2020).

3.8 Vexanium (VEX)

Vexanium merupakan blockchain publik pertama yang berbasis di Indonesia lho!

Cryptocurrency ini dibesut oleh Danny Baskara dengan tim mayoritas lokal dan para investor tanah air tentunya.

Vexanium memiliki platform teknologi blockchain mandiri yang disebutnya “mainnet” yang memungkinkan bagi pengembangnya untuk menciptakan aplikasi dengan Vexanium.

Harga Vexanium saat ini dikisaran $0,0023 per token dengan market capitalization sebesar $1,71 juta (25 Desember 2020).

3.9 Rupiah Token (IDRT)

Rupiah Token merupakan stablecoin yang didukung oleh mata uang Rupiah.

Stablecoin ini dibangun di atas blockchain Ethereum dengan standar protokol smart contract ERC-20.

Uang digital ini diproduksi oleh PT Rupiah Token Indonesia.

Adapun beberapa fungsi mata uang kripto ini untuk menyediakan likuiditas, remitansi, transaksi lintas negara, donasi global, serta menjadi perlindungan hedging terhadap volatilitas pasar.

Harga Rupiah Token saat ini adalah $0,0000698 per token dengan market capitalization sebesar $2,91 juta (25 Desember 2020).

4. Bagaimana Cryptocurrency Bekerja

Sistem Cryptocurrency

Setelah mengerti apa itu cryptocurrency dan beberapa jenisnya ada baiknya Anda memahami juga cara kerja atau mekanisme kerja dari cryptocurrency ini.

Di awal sudah dijelaskan bahwa mata uang digital pada hakikatnya bersifat desentralisasi bukan?

Memang apa bedanya dengan mata uang konvensional yang transaksinya selama ini bersifat sentralisasi?

Nah, memang selama ini model yang lumrah terjadi dalam transaksi menggunakan bank penerbit itu sentralisasi.

Maksudnya bagaimana?

Jika dicontohkan, semisal Anda mengirim uang ke nomor rekening orang tua Anda menggunakan jasa layanan perbankan (mobile banking, ATM, ataupun melalui teller) pada dasarnya transaksi tersebut tidak serta merta langsung masuk ke nomor rekening tujuan.

Sebenarnya, transaksi tersebut melalui perantara bank dan layanan lain yang terpercaya terlebih dulu.

Jadi, uang yang Anda transfer akan masuk ke dalam rekening bank atau layanan yang digunakan terlebih dahulu, lalu diteruskan kepada penerima.

Memang perpindahannya bersifat real time sehingga perpindahan tersebut sebenarnya tidak terasa.

Namun yang cukup bisa dirasakan justru karena melalui perantara tersebut, harus ada imbalan yang perlu dibayarkan berupa biaya administrasi baik yang dikeluarkan pada saat itu maupun dalam bentuk biaya administrasi yang dikenakan setiap bulan.

Inilah yang membedakan cryptocurrency yang bersifat desentralisasi yang berarti tidak ada pihak ketiga yang menjadi perantara.

Transaksi terjadi secara peer-to-peer dari pengirim ke penerima.

Menariknya, transaksi cryptocurrency menawarkan fleksibilitas yang tinggi yang bisa dilakukan di manapun dan kapanpun.

Anda cukup berbekal komputer atau smartphone yang terhubung internet untuk melakukan sejumlah transaksi tanpa adanya perantara.

Bahkan, saat ini lama waktu transaksi dapat selesai dalam hitungan menit bahkan detik tanpa khawatir terjadi downtime.

Ketika transaksi berhasil, kedua belah pihak baik pengirim maupun penerima akan mendapatkan informasi terkait besaran transaksi yang terjadi.

Informasi tersebut dilengkapi pula dengan tanda tangan digital melalui private key ke dalam sistem mata uang kripto yang digunakan.

Transaksi tersebut bersifat permanen sehingga tidak akan ada pihak yang bisa membajak, mengubah, atau memalsukan catatan tersebut.

Seluruh transaksi di seluruh dunia yang terjadi akan dicatat dalam sebuah komputer di jaringan tersebut yang dikenal sebagai miner (penambang yang membantu mencatat transaksi dan mengamankan di jaringan).

Para penambang tersebut nantinya akan mendapatkan imbalan berupa uang virtual.

Kendati demikian, tidak sembarangan orang dapat menjadi miner karena dibutuhkan keterampilan khusus di bidang pemrosesan komputasi yang rumit untuk memecahkan kriptografi yang digunakan.

Oke kita kembali ke dalam konteks sifat desentralisai yang ternyata sifat ini menjadi DNA dari sistem blockchain.

Sistem Blockchain pada Mata Uang Kripto

Pada dasarnya, blockchain merupakan sebuah platform yang memberikan akses mata uang digital kripto agar dapat bertransaksi.

Blockchain sering disebut juga sebagai distributed ledger.

Setiap transaksi yang terjadi di seluruh dunia akan tercatat dan dapat dilihat oleh pengguna internet di seluruh dunia.

Jadi, pengertian blockchain juga dapat didefinisikan sebagai buku besar yang memberi akses kepada siapa saja, termasuk pengguna yang tidak melakukan transaksi.

Mungkin terbesit di kepala Anda bagaimana cara menentukan nilai mata uang cryptocurrency ini?

Mengingat bahwa mata uang kripto ini diciptakan dengan kriptografi yang dienkripsi secara unik, tidak aneh jika nilainya sangat bergantung pada mekanisme pasar.

Anda juga perlu mengetahui bahwa cryptocurrency ini sama seperti produk keuangan pada umumnya.

Ketika permintaan yang terjadi tinggi, namun jumlah penambang sedikit maka nilai mata uang digital ini akan meningkat.

Contohnya saja untuk Bitcoin yang tersedia sebanyak 21 juta sejak pertama kali kemunculannya membuat nilai Bitcoin relatif tinggi dibandingkan mata uang kripto lainnya.

Dengan kata lain, nilai mata uang kripto bersifat fluktuatif yang sangat mudah mengalami peningkatan atau justru penurunan yang dipengaruhi oleh kepercayaan penggunannya dan ketersediaan produk.

Bahkan, beberapa waktu lalu cryptocurrency dipengaruhi oleh serangan WannaCry yang mengakibatkan peningkatan jumlah transaksi.

5. Sisi Positif dan Negatif Cryptocurrency

Dari serba-serbi penjelasan di atas, mungkin sebagian dari Anda sudah ada yang tertarik dengan cryptocurrency ini?

Jika ya, Anda juga perlu mengetahui sisi positif dan negatif dari mata uang digital ini, ya!

5.1 Sisi Positif Cryptocurrency

Saat ini, cryptocurrency menjadi perhatian bagi para pegiat investasi karena transaksi yang serba digital, cepat, mulus, dan aman.

Perkembangan mata uang kripto ini juga tak lepas dari berbagai risiko yang ditimbulkan sejak kemunculannya tahun 2009 lalu.

Berikut manfaat yang akan didapatkan jika Anda berinvestasi pada cryptocurrency.

5.1.1 Potensi Kenaikan Harga di Masa Mendatang

Anda pasti pernah mendengar bukan beberapa orang yang mendadak kaya karena Bitcoin atau cryptocurrency lainnya?

Kecenderungan kenaikan harga yang luar biasa merupakan bukti yang otentik di masa lampau.

Namun, bagaimana di masa mendatang?

Hal tersebut tentu tidak bisa diramal, Anda perlu belajar berdasarkan polanya maka potensi dari kenaikan harga mata uang kripto bukan sebuah kemustahilan.

Bagi kamu pegiat investasi atau trading, mata uang kripto ini bisa menjadi opsi!

5.1.2 Kebebasan dan Kecepatan

Pembahasan di atas memberikan penekanan bahwa cryptocurrency menghapus adanya pihak ketiga atau perantara seperti perbankan.

Maka dari itu, tidak ada aturan dari pihak ketiga yang bisa menghambat proses transaksi Anda!

Contohnya ketika Anda melakukan transaksi ke luar negeri, maka Anda tidak perlu menunggu sampai hari kerja.

Transaksi dapat dilakukan di manapun dan kapanpun dengan waktu relatif cepat.

Mengapa waktu dalam transaksi begitu cepat?

Kembali ke tujuan awal kemunculan mata uang kripto ini yang memang untuk menghapus hambatan-hambatan di dunia keuangan.

5.1.3 Menghindari Pemalsuan Uang

Masalah yang sering ditemukan pada uang konvensional ataupun kartu kredit adalah rawan terjadinya pemalsuan dan pencurian.

Di dunia digital, secara teknis terdapat istilah “double spend” di mana uang yang sama yang digunakan seseorang untuk melakukan transaksi pada dua hal yang berbeda.

Nah, skema blockchain tidak mengizinkan hal tersebut terjadi, sehingga dapat dikatakan aman!

5.1.4 Keamanan

Faktor keamanan adalah hal yang sangat krusial dan menjadi daya tarik para investornya.

Maraknya pencurian data identitas pribadi saat ini menjadikan pentingnya keamanan bagi masyarakat luas.

Pihak perbankan yang seharusnya dipercaya merahasiakan data nasabahnya bisa saja membocorkan kepada pihak lain.

Nah, para pengguna cryptocurrency biasanya menyembunyikan identitasnya (anonym) saat bertransaksi lho!

Hal ini mencegah terjadinya pencurian data-data penting terkait.

5.2 Sisi Negatif Cryptocurrency

Ditemukannya sisi positif di suatu hal, sudah barang tentu ditemukan juga sisi negatifnya.

Ibarat kata tidak ada yang sempurna, juga terjadi mengenai mata uang kripto ini.

Nah, berikut merupakan sisi negatif atau risiko-risiko yang dapat terjadi dari eksistensi mata uang kripto ini!

5.2.1 Volatilitas Tinggi

Di kalangan masyarakat, eksistensi cryptocurrency ini belum lama dikenal.

Sejak pertama diluncurkan tahun 2009, kiprah mata uang kripto ini masih masih belum lama sehingga menyebabkan volatilitas uang digital ini masih tinggi.

Nilai mata uang bisa tiba-tiba mengalami kenaikan yang drastis, begitupun penurunan nilainya di luar nalar bisa terjadinya secepat kilat.

Ini yang membuat sulitnya memprediksi dengan tepat nilai mata uang digital ini di masa mendatang sehingga potensi kerugian sangat besar terjadi.

5.2.2 Berpotensi Melanggar Hukum

Masalah utama yang dihadapi mata uang kripto adalah regulasi.

Legalitas mata uang kripto belum merata, ada beberapa negara yang masih melarang adanya mata uang kripto.

Beberapa negara sudah mengizinkan dan mengatur keberadaan mata uang kripto, bahkan Swedia dikabarkan menjadi negara pertama yang ikut serta menciptakan mata uang kripto sendiri lho!

Faktanya, beberapa perusahaan keuangan global enggan menerima Bitcoin atau semacamnya yang dikhawatirkan akan meruntuhkan bisnisnya yang sudah lama dibangun.

Oleh sebab itu, beberapa perusahaan menolak keras penggunaan mata uang kripto.

5.2.3 Lupa Wallet Key

Penggunaan wallet dalam berinvestasi melalui cryptocurrency sangat penting.

Penggunaannya berfungsi sebagai tempat penampungan uang kripto atau uang digital yang Anda miliki.

Fungsinya yang begitu penting membuat Anda perlu menentukan kunci berupa kata sandi atau pin untuk melindunginya.

Ini menjadi risiko yang serius jika Anda tipe orang pelupa.

Sekali Anda lupa mengingat kata sandi atau pin yang Anda tentukan di awal, Anda akan kehilangan akses masuk wallet tersebut.

Hal ini sangat merugikan terlebih jika nilai uang digital yang Anda miliki tinggi.

6. Legalitas Cryptocurrency

Di berbagai negara, legalitas terkait cryptocurrency berbeda-beda.

Ada negara yang sudah melegalkan dengan aturan hukum dan undang-undang tertentu, ada juga negara yang sampai detik ini masih melarang penggunaan cryptocurrency atau dengan kata lain ilegal.

Bagaimana dengan di Indonesia?

Nah, agar mempersempit pembahasan, di sini akan dibahas terkait legalitas mata uang kripto di Indonesia, ya!

Kabar baik ini datang pada tanggal 8 Februari 2019 lalu, legalitas mata uang kripto di Indonesia secara resmi diakui setelah Badan Pengawas Perdagangan Bursa Berjangka Komoditi (Bappeti) mengeluarkan aturan terkait perdagangan mata uang kripto yang ditandatangani oleh Indrasari Wisnu Wardana selaku Kepala Bappeti sehingga mata uang kripto aman digunakan.

Adapun kepastian hukum ini diperoleh melalui Peraturan No. 5 tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto (crypto asset) di Bursa Berjangka.

Berdasarkan peraturan tersebut, ada beberapa penegasan dari Bappeti terkait ketentuan teknis yang harus dipatuhi oleh para pengguna industri cryptocurrency.

Berikut ini merupakan beberapa aturannya!

  1. Perdagangan mata uang kripto harus dilakukan di Bursa Berjangka yang dalam hal ini merupakan suatu badan usaha yang menyelenggaran dan menyediakan sistem serta sarana untuk kegiatan jual beli komoditas. Adanya peraturan ini, ke depannya dapat memunculkan banyak Bursa Berjangka yang meramaikan pasar kripto.
  2. Terdapat pasar fisik aset kripto yang difasilitasi oleh Bursa Berjangka atau sarana elektronik lainnya yang dimiliki pedagang fisik aset kripto (exchange) untuk transaksi jual atau beli aset kripto.
  3. Adanya Lembaga Kliring Berjangka yang bertujuan menyelenggarakan dan menyediakan sistem serta sarana untuk pelaksanaan kliring transaksi perdagangan berjangka. Segala bentuk transaksi aset kripto perlu adanya verifikasi oleh lembaga terkait.
  4. Perlu adanya pengelola tempat penyimpanan aset kripto berupa pihak yang berwenang melakukan pemeliharaan, penyimpanan, penyerahan, dan pengawasan aset kripto. Servernyanya harus berada di jaringan dalam negeri, bersertifikat ISO 27001, dan memiliki server cadangan.
  5. Sedikitnya, Bursa Berjangka memiliki minimal tiga pegawai bersertifikasi Certified Information System Security Professional (CISSP).
  6. Perdagangan aset kripto yang telah diawasi dan memperoleh persetujuan Bappeti difasilitasi Bursa Berjangka harus memiliki modal disetor minimal Rp1,5 triliun dan mempertahankan saldo modal akhir minimal Rp1,2 triliun.
  7. Mata uang kripto yang masuk peringkat 500 besar (coin market cap) berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya.

7. Istilah Penting

Uang Virtual

Bagi para awam atau pengguna pemula, pastinya adakalanya kurang memahami atau bahkan tidak mengetahui istilah-istilah penting di dunia cryptocurrency.

Berangkat dari hasil tersebut, berikut merupakan beberapa rangkuman dari istilah-istilah penting dalam mata uang kripto yang wajib Anda ketahui!

7.1 Smart Contract

Smart contract (berbasis perangkat lunak dan dapat diprogram) dapat ditulis di blockchain untuk membuat kontrak tanpa kepercayaan (bersifat peer to peer).

Berbeda dengan kontrak di secarik kertas, smart contract dapat menjalankan fungsinya ketika persyaratan telah terpenuhi.

7.2 Altcoin

Altcoin merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut cryptocurrency alternatif lain selain Bitcoin.

Semua mata uang kripto selain Bitcoin yang saat ini berjumlah lebih dari 4000 merupakan Altcoin.

7.3 Arbitrase

Abitrase merupakan istilah praktik mencari profit dengan memanfaatkan perbedaan dari harga di dalam dua pasar berbeda, di mana selisih harga tersebutlah yang menjadi keuntungan.

Contohnya, jika Anda melihat di pasar pertukaran kripto BTC-e harga Bitcoin $23.580 sedangkan Bitstamp menawarkan 23.590, Anda bisa memanfaatkan kondisi tersebut dengan membeli Bitcoin di BTC-e lalu menjualnya di Bistamp sehingga Anda mendapatkan keuntungan.

7.4 ASIC (Application-Spesific Integration Circuit)

Integrated Circuit (IC) ini ditujukan untuk tugas-tugas spesifik dan tidak ditujukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang umum.

Di dunia coin mining, ASIC sendiri merupakan sebuah chip yang dirancang untuk dapat melakukan tugas penambangan dengan menggunakan algoritma tertentu.

7.5 ASIC Miner

Istilah ini merupakan sebutan sebuah perangkat yang terdiri dari ASIC chip, yang didesain untuk menambang coin dengan algoritma tertentu.

Contohnya ASIC miner untuk Bitcoin, merupakan perangkat yang tersusun atas ASIC chip yang dirancang dapat melakukan proses hash SHA256 untuk menambang Bitcoin baru.

Kegiatan tambang Freecoin, Peercoin, dan beberapa koin lainnya menggunakan ASIC miner serupa.

7.6 GPU (Graphical Processing Unit)

GPU merupakan sebuah chip silicon yang didesain khusus untuk perhitungan matematis kompleks yang digunakan untuk membuat jutaan poligon dalam permainan grafis di dalam komputer modern.

GPU juga cocok lho untuk perhitungan kriptografi yang dibutuhkan pada kegiatan penambangan.

7.7 Hash

Hash merupakn sebuah proses matematis yang mengambil variabel data dan menghasilkan output atau hasil yang lebih pendek dan panjangnya sudah ditentukan.

Ada dua karakteristik penting terkait hashing, pertama secara matematis pengetahuan tentang apa input asli sulit yang bisa tangani dengan melihat outputnya.

Sedangkan kedua, mengubah sampai bagian terkecil dari input sehingga dapat menghasilkan output yang berbeda.

7.8 Hash Rate

Hash rate merupakan jumlah hash yang dapat dikerjakan oleh sebuah miner yang diukur dalam satuan waktu (biasanya diukur dengan satuan detik).

7.9 Difficulty

Difficulty merupakan istilah angka yang menentukan seberapa sulit melakukan hashing pada sebuah blok baru.

Hal ini terkait jumlah maksimum yang diijinkan dalam porsi numerik dari sebuah proses hash transaction block.

Kesulitan menentukan angka hash yang cocok berbanding lurus dengan semakin rendahnya angka.

Angka difficulty berbeda-beda berdasarkan jumlah daya komputasinya yang digunakan para penambang di jaringan koin tertentu.

Semakin besar jumlah penambang yang meninggalkan jaringan tertentu, maka dapat dipastikan angka difficulty turun.

Yang menjadi kenyataan saat ini, popularitas dari mata uang kripto meningkat sehingga menarik penambang-penambang baru yang pasti menarik banyak daya komputasi masuk ke dalam jaringan tertentu.

Tentu, ini yang menyebabkan difficulty terus meningkat.

7.10 Genesis Block

Genesis block merupakan istilah blok pertama dalam blockchain.

7.11 Proof of Stake (PoS)

PoS merupakan istilah di mana saham yang ada dalam suatu mata uang digunakan dalam penghitungan jumlah mata uang yang dapat Anda tambang.

Istilah ini sering digunakan dalam digital aset pada sebuah whitepaper sebuah mata uang kripto.

Tujuannya yaitu mencapai konsensus dan mencegah terjadinya kasus double spending dalam transaksi mata uang kripto yang terjadi.

Metode ini sebenarnya tidak menggunakan proses pemecahan kode dalam proses penciptaan blok baru, melainkan berdasarkan persentase mata uang kripto yang ada sebelumnya.

Semakin banyak aset digital yang dimiliki oleh penambang, maka semakin besar aset digital yang dimilikinya.

Inilah yang menyebabkan dalam proses ini sering dimenangkan oleh penambang yang menggunakan komputer canggih dalam investasinya.

7.13 Proof of Work (PoW)

Proses ini cukup lumrah digunakan oleh penambang selain PoS, namun memiliki kelebihan karena lebih hemat energi dan tidak memerlukan daya yang cukup besar.

Proses ini tentunya memerlukan tekad kuat dan usaha maksimal dalam kegiatan pemrosesan data di jaringan blockchain dan memecahkan kode yang ada di dalam blok.

Pada PoW, penggunanya diminta untuk melakukan hashing algoritma berulang kali agar bisa memvalidasi transaksi mata uang kripto yang terjadi.

7.14 Scrypt

Scrypt merupakan proses proof of work alternatif untuk SHA-256 yang didesain untuk lebih ramah kepada para penambang yang menggunakan CPU dan GPU.

Hal ini sangat memberikan keuntungan yang sedikit bagi para penambang yang mengguakan ASIC miner.

7.15 Zero-confirmation Transaction

Istilah sering digunakan pada keadaan merchant memberikan jasa atau barangnya terlebih dahulu sebelum proses transaksi terjadi.

Keadaan ini berisiko terjadi double stamping sehingga transaksi yang terjadi berpotensi gagal terkonfirmasi.

7.16 TXID (Transaction ID)

Istilah TXID sering digunakan dalam proses transaksi di jaringan blockchain.

TXID ini sangat penting untuk mendapatkan informasi terkait berbagai proses transaksi seperti transaksi yang belum dikonfirmasi, terjadi penundaan transaksi (pending), dan laporan transaksi yang sampai kepada penerima.

Blockchain merupakan platform yang transparan yang memberi akses untuk siapa saja melihat transaksi yang telah terjadi, hal ini menjadi cara untuk melacak segala transaksi yang mencurigakan ke beberapa alamat sehingga tindakan bisa diambil ketika terbukti melakukan tindakan kriminal.

7.17 Timestamp

Segala transaksi yang terjadi di blockchain akan tercatat dalam waktu pada sistem timestamping.

Komputer akan mencatat kapan waktu transaksi secara valid yang nantinya akan dimasukan ke dalam blok.

Transaksi yang terjadi akan menciptakan hash baru nantinya dengan kode unik tertentu.

Saat ini, ada banyak hash yang digunakan seperti SHA 256.

Saat itulah, proses distribusi pada blok terjadi dan ke tahap akhir yang proses verifikasi akhir untuk penyimpanan di jaringan blockchain.

Timestamp ini sangat penting dalam sebuah perjanjian yang terjadi dan sebagai bukti transaksi digital seperti smart contract.

Itulah beberapa informasi terkait cryptocurrency, semoga informasi tersebut menambah pengetahuan Anda ya!

DAFTAR ISI

Mata Uang Kripto (Cryptocurrency)
1. Bitcoin

Satu pemikiran pada “Cryptocurrency: Pengertian, Sejarah, Jenis, dan Cara Kerjanya”

Tinggalkan komentar