“Ternyata compounding interest itu efeknya berbeda beda tergantung produk keuangannya lho!”
Siapa yang tidak mau punya uang banyak dengan cara yang mudah?
Misalnya dengan menabung atau berinvestasi.
Banyak orang yang belum tahu mengenai efek compounding yang sangat bermanfaat ini lho!
Jika Anda sudah lama berinvestasi tentu akan sering mendengar istilah compounding effect yang memberikan keuntungan terhadap kondisi dan tujuan keuangan yang Anda miliki dalam jangka panjang.
Namun, efek compounding ini dapat memberikan keuntungan bahkan kerugian untuk finansial Anda tergantung dari produk keuangannya lho!
Jadi, apakah Anda sudah tahu apa itu compounding interest?
Simak penjelasan berikut ini yuk!
Compounding interest bisa diartikan bunga berbunga atau bunga bergulung.
Singkatnya, compounding interest adalah bunga yang ditambahkan ke dalam hasil investasi atau utang sehingga kembali menghasilkan bunga berkelanjutan.
Sebutan bunga berbunga ini lah keuntungan yang dapat menjadi berkali lipat.
Bunga pokok yang Anda dapat bakal ditambah lagi bunga dari bunga yang diperoleh sebelumnya.
Menarik bukan?
Efek compounding diartikan sebagai efek yang akan memberikan pendapatan dari pendapatan sebelumnya.
Efek compounding berbeda-beda tergantung produk keuangannya, ya.
Berikut penjelasannya!
1. Compounding Interest pada Deposito
Deposito berbeda dengan tabungan, ya.
Tabungan adalah simpanan uang Anda yang berada di bank, penarikannya tergantung syarat tertentu, sedangkan deposito adalah simpanan uang Anda yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka tertentu dan syarat tertentu.
Deposito adalah bentuk investasi dari bank dengan tingkat pengembalian yang lebih besar dari pada tabungan yang pastinya lebih menguntungkan.
Lalu dengan adanya compound interest ini Anda akan mendapatkan bunga lagi dari bunga pokok yang Anda punya lho! Sehingga apabila diletakkan dalam deposit, tabungan Anda akan bertambah dengan sendirinya.
2. Compounding Interest pada Investasi
Sama hal nya dengan tabungan, di dunia finansial terutama dunia investasi juga terdapat metode compounding.
Efek compounding interest pada inventasi merupakan hal penting jika dilakukan dalam jangka panjang.
Bunga dari hasil compounding didapatkan dari keuntungan investasi sebelumnya lalu diinvestasikan kembali sehingga mendapatkan hasil yang lebih banyak.
Sebagai contoh ilustrasinya seperti ini:
Apabila Anda melakukan invetasi uang sebesar Rp12 juta dengan menggunakan instrumen investasi kesepakatannya setelah 1 tahun akan mendapatkan keuntungan senilai 5% atau senilai Rp600 ribu, dengan adanya efek compounding keuntungan yang Anda dapat digunakan kembali untuk investasi berikutnya sehingga Anda akan melakukan investasi dengan modal Rp 12,5 juta bukan lagi Rp 12 juta lagi.
Di tahun ke dua dengan bunga yang sama 5% investasi Anda akan menjadi Rp625 ribu bukan lagi Rp600 ribu.
Sangat mengutungkan bukan?
3. Compounding Interest pada Utang atau Kredit
Anda perlu berhati-hati terhadap efek compounding Interest pada kredit.
Efek ini bukan memberikan keuntungan, tetapi akan memberikan kerugikan untuk Anda.
Banyak pemilik kartu kredit yang enggan melunasi tagihan sebelum jatuh tempo sehingga membiarkan utang menumpuk.
Namun, perilaku nasabah semacam ini membuat bank senang lantaran pendapatan bunga dari bank akan semakin besar.
Otomatis semakin besar tunggakan maka semakin membludak total tagihannya.
Oleh karena itu, jangan bayar minimum payment kreditnya saja, ya.
sebagai contoh ilustrasinya seperti ini:
Apabila Anda melakukan tunggakan pertama sebesar Rp10 juta dengan bunga sebesar 4% perbulannya atau senilai Rp400 ribu dengan adanya efek compounding pada bulan berikut, bunga yang harus Anda bayar Rp416 ribu bukan lagi Rp400 ribu karena pokok utang Anda bukan lagi Rp10 juta melainkan Rp10,4 juta.
Sangat merugikan bukan?
Jadi, efek compounding dalam pengaturan finansial deposito dan investasi sangat menguntungkan, ya.
Namun, akan merugikan jika digunakan pada kredit atau utang.
Jadi berhati-hatilah dalam mengatur finansial Anda!
Semoga membantu!