Investasi Properti: Pengertian, Jenis dan Risikonya

Investasi properti merupakan pembelian properti real estat yang bertujuan mendapatkan Return of Investment (ROI) baik dari hasil sewa, penjualan, maupun keduanya.

Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, saat ini terdapat banyak instrumen investasi yang bisa dijadikan pilihan.

Investasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu investasi pada aset riil seperti properti dan emas, maupun investasi pada aset finansial seperti saham dan obligasi.

Salah satu pilihan berinvestasi yang bersifat nyata atau terlihat fisiknya adalah investasi properti.

Selain dapat terlihat secara fisik, investasi properti memberikan keuntungan yang menjanjikan.

Hal ini disebabkan kebutuhan akan aset properti akan selalu naik seiring dengan pertumbuhan penduduk.

Jika Anda tertarik untuk menanamkan modal pada sektor properti ini, mari kita simak seluk beluk mengenai investasi properti pada artikel ini!

Investasi Properti untuk Masa Depan

1. Pengertian Investasi Properti

Sebelum membahas tentang pengertian investasi properti, sebenarnya apa itu properti?

Properti merupakan harta berupa tanah, bangunan dan sarana prasarana yang berkaitan dengan tanah dan bangunan seperti rumah, kantor, apartemen, dan tempat komersial lainnya.

Pengertian investasi properti adalah kegiatan menempatkan modal ke dalam pengembangan properti yang berkaitan dengan kepemilikan, pembelian, pengelolaan, penyewaan dan penjualan properti untuk menghasilkan keuntungan.

Menurut International Accounting Standard, definisi investasi properti merupakan penguasaan properti berupa tanah, bangunan atau bagian dari bangunan atau keduanya oleh pemilik atau penyewa melalui transaksi jual beli atau penyewaan untuk menghasilkan kenaikan nilai properti.

Secara umum investasi ini dapat diartikan sebagai kegiatan menanamkan dana dan kemampuannya di bidang pengembangan properti dalam jangka waktu tertentu.

Selain itu, dikenal juga istilah bisnis properti, bisnis properti merupakan kegiatan transaksi jual beli jasa dan barang yang berkaitan dengan properti.

Namun terdapat perbedaan investasi properti dan bisnis properti, perbedaannya yang paling mendasar yaitu mekanismenya.

Pada investasi properti modal yang dikeluarkan relatif lebih kecil dibandingkan dengan bisnis properti, namun hal ini juga sebanding dengan keuntungan yang didapatkan, di mana keuntungan dari bisnis properti lebih besar pula.

Selain itu, risiko berbisnis properti lebih besar dibandingkan dengan investasi properti dan jangka waktu kepemilikan dari bisnis properti lebih pendek dibandingkan investasi yang jangka waktunya relatif lebih lama.

Hal ini disebabkan bisnis properti ini lebih agresif di pasar properti atau real estate.

2. Jenis-jenis Investasi Properti

Ada beberapa jenis investasi properti yang dapat dijadikan pilihan bagi Anda yang ingin memulai berinvestasi pada bidang properti ini.

Berikut penjelasan lengkapnya:

2.1 Investasi Lahan

Salah satu investasi properti yang cukup menjanjikan adalah investasi lahan.

Investasi ini berkaitan dengan kegiatan jual beli tanah kosong, tanah yang sudah ada bangunannya, hingga tanah berkaveling.

Investasi ini mempunyai capital gain yang cukup tinggi berkisar antara 20% hingga 25%.

Walaupun memang besarnya capital gain juga bergantung pada lokasi lahan tersebut.

Anda akan mendapatkan keuntungan dari harga jual lahan yang telah Anda kembangkan baik dengan membangun properti di atas lahan tersebut ataupun dengan membuat tanah berkaveling, dibandingkan dengan harga lahan saat pertama kali Anda beli.

Pada umumnya tanah kaveling diminati oleh mereka yang ingin merancang sendiri rumah impian mereka.

Tanah berkaveling biasanya sudah dilengkapi dengan prasarana seperti drainase, jaringan jalan dan lain sebagainya.

Selain itu, investasi lahan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengamankan harta atau uang, karena tingkat risiko kehilangan lahan lebih kecil dibandingkan dengan menyimpannya dalam bentuk uang.

2.2 Investasi Hunian

Investasi hunian berkaitan dengan kegiatan jual beli rumah atau residensial yang fungsinya sebagai tempat tinggal.

Investasi ini mempunyai prospek yang sangat baik, mengingat banyaknya permintaan hunian akan tetapi semakin terbatasnya lahan untuk perumahan.

Saat ini masyarakat banyak yang berminat dengan hunian dengan lingkungan residensial yang dilengkapi berbagai sarana dan prasarana seperti minimarket, fasilitas olahraga, tempat bermain anak dan lain sebagainya.

Selain itu, Anda juga dapat membuat hunian yang dapat disewakan perbulan atau pertahunnya seperti rumah kontrakan atau pun rumah kost untuk menambah penghasilan.

2.3 Investasi Bangunan Perkantoran

Investasi properti yang menggiurkan lainnya adalah investasi bangunan perkantoran?

Bahkan banyak yang mengatakan bahwa investasi pada bangunan perkantoran memiliki keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dua investasi di atas.

Mengapa demikian?

Hal ini dikarenakan perkantoran sudah pasti menghasilkan uang yang banyak dan juga lokasi bangunannya yang pasti strategis, sehingga mudah dilirik oleh para investor.

Namun walaupun demikian, investasi ini memiliki kelemahan yaitu pada umumnya bangunan perkantoran cenderung lebih sensitif terhadap laju ekonomi yang sedang terjadi.

2.4 Investasi Komersial

Sama halnya dengan investasi bangunan perkantoran, investasi ini juga banyak dicari oleh para investor.

Investasi komersial meliputi bangunan tempat usaha seperti pusat perbelanjaan, hotel, ruko, rumah sakit, dan lain sebagainya.

Propek investasinya pun sangat cerah, apalagi jika lokasi bangunan tersebut sangat strategis dan ramai dikunjungi masyarakat.

Para investor akan mendapatkan keuntungan dari harga sewa bangunan tersebut.

2.5 Investasi Properti Sewa

Selain investasi yang menghasilkan keuntungan dari kegiatan jual beli properti, Anda dapat menghasilkan keuntungan dari menyewakan properti yang Anda miliki.

Dengan Anda menyewakan properti, Anda akan mendapatkan penghasilan secara berkala tanpa mengeluarkan banyak tenaga dan waktu.

Anda dapat menyewakan rumah, apartemen, ruko hingga kos-kosan per tahunnya, yang termasuk dalam investasi properti jangka panjang.

Jika Anda berminat untuk berinvestasi jenis ini, Anda harus pandai memilih lokasi yang strategis dan ramai seperti dekat dengan perkantoran, industri atau kampus.

Namun dalam berinvestasi ini, Anda harus pandai mengelola dan merawat properti yang Anda sewakan.

Mulai dari pengelolaan manajemennya, sampai pengerjaan perawatan properti, apakah Anda sendiri yang akan turun tangan ataupun mempekerjakan tenaga khusus.

2.6 Bisnis Flip Properti

Bagi Anda yang menginginkan investasi properti dalam jangka waktu pendek, pilihan yang tepat adalah dengan berinvestasi pada bisnis flip properti.

Lalu apa itu flip properti?

Bisnis flip properti merupakan proses yang dilakukan untuk mempunyai properti atau sebuah rumah, dengan cara membeli properti itu, lalu merenovasinya dan menjualnya kembali dalam waktu yang relatif singkat dan menghasilkan keuntungan dari harga jual properti tersebut.

Pelaku bisnis ini biasanya disebut sebagai flipper, sedangkan proses penjualannya disebut sebagai flipping.

Biasanya properti pada bisnis flip properti ini dijual dengan harga yang relatif lebih rendah dari umumnya harga pasar.

Alasan penjualan properti ini dijual dengan harga murah dapat dikarenakan penjual properti membutuhkan uang cepat dan alasan lainnya.

Setelah Anda membeli properti tersebut, Anda dapat merenovasinya agar terlihat lebih bagus.

Oleh karena itu, properti yang Anda miliki dapat terjual dengan cepat dan Anda akan mendapatkan keuntungan dari penjualan kembali properti itu karena Anda membelinya di bawah harga pasarnya.

2.7 Investasi Properti Online

Saat ini perkembangan teknologi sudah berkembang pesat, salah satu penerapannya yaitu dengan berinvestasi secara online.

Investasi ini dapat dilakukan dengan cara menanamkan modal pada platform online khusus kegiatan jual beli properti.

Platform ini akan menghubungkan para investor dengan property asset manager.

Modal investasi tersebut merupakan kumpulan dari modal bersama para investor yang ingin menanamkan modalnya pada aset properti yang dipilih.

Model ini menyerupai saham, Anda akan mendapatkan keuntungan investasi secara berkala.

Anda dapat memilih jenis properti apa saja yang ingin diinvestasikan dengan harga yang cukup terjangkau dan dengan banyak pilihan produknya.

3. Mekanisme Kerja Investasi Properti

Secara garis besar, kepemilikan aset properti dibedakan menjadi dua, yaitu tanah dan bangunan.

Namun jika bicara mengenai produknya, ada berbagai pilihan jenis properti yang dapat diinvestasikan dan tidak hanya terbatas pada tanah dan bangunan saja.

Mekanisme kerja dari masing-masing jenis investasi properti di atas memiliki sedikit perbedaan dalam hal detailnya.

Walaupun demikian, secara umum sistem kerja dan cara kerja dari investasi properti yaitu sebagai berikut:

Sebagai investor Anda perlu melakukan riset dengan seksama dan menyeluruh untuk menentukan aset properti apa yang Anda inginkan.

Setelah Anda mempunyai aset properti tersebut, Anda dapat menentukan pilihan yaitu dengan disewakan atau dijual kembali.

Jika Anda memilih menyewakan properti tersebut Anda akan mendapatkan pendapatan pasif sembari menunggu harga properti tersebut naik.

Namun terdapat risiko yang cukup besar jika Anda memilih menyewakan properti, seperti contohnya jika menyewakan hunian, kita tidak mengetahui karakter dari penyewa, bisa saja mereka orang yang tidak apik yang menyebabkan adanya kerusakan perabot rumah dan lain sebagainya.

Jika Anda tidak ingin menyewakan properti Anda, Anda dapat langsung menjualnya saat harganya naik.

Hasil keuntungan investasi didapatkan dari hasil penjualan kembali properti tersebut selama jangka waktu tertentu.

Sebagai contoh, Anda membangun rumah dengan biaya pembangunan mencapai Rp500 juta.

Setelah jangka waktu tertentu Anda menjualnya dengan harga Rp700 juta, maka keuntungan yang Anda dapatkan adalah Rp200 juta.

Akan tetapi, investasi ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menerima keuntungan sebesar itu dan selama jangka waktu tersebut Anda juga harus membayar biaya operasional rumah.

4. Risiko Investasi Properti

Meskipun berinvestasi properti memiliki keuntungan yang besar, namun investasi jenis ini juga tidak luput dari risiko-risiko yang menyertainya.

Sebelum memulai berinvestasi pada properti, Anda perlu mengetahui risiko-risiko investasi properti, yaitu sebagai berikut:

4.1 Risiko Likuiditas

Salah satu risiko terbesar dari investasi jenis ini adalah risiko likuiditas.

Investasi ini dikenal sebagai investasi yang sangat tidak likuid dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.

Anda tidak dapat dengan mudah mendapatkan akses yang mudah terhadap uang hasil investasi tersebut.

Hal ini disebabkan proses jual beli properti membutuhkan waktu yang lama, bisa jadi membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan sampai beberapa tahun.

Properti bernilai sangat besar, sehingga tidak semua orang dapat membelinya dan juga seseorang yang sudah berminat membeli dapat saja membatalkannya sewaktu-waktu.

Calon pembeli properti harus memikirkan matang-matang properti yang akan dibelinya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari calon pembeli.

Selain itu, jika Anda ingin menjual properti Anda harus bersabar dan jangan terburu-buru, karena jika terburu-buru kemungkinan Anda harus menjualnya dengan harga rendah dan akan menyebabkan kerugian.

4.2 Investasi Padat Modal

Investasi properti merupakan investasi yang memerlukan modal yang besar atau biasa disebut dengan investasi padat modal (Capital Intensive).

Semua investasi memang memerlukan modal untuk memulainya, namun modal tersebut tidak sebesar pada investasi properti.

Bayangkan saja untuk membeli properti saja harganya mahal, Anda harus mengeluarkan uang yang besar, setelah membelinya Anda tidak mungkin bisa langsung menyewakannya begitu saja.

Anda perlu melakukan renovasi atau melakukan perbaikan-perbaikan lainnya terlebih dahulu sesuai dengan permintaan pasar dan biaya perbaikannya pasti besar pula.

Pada dasarnya dalam investasi properti kita mengetahui bahwa semakin besar modal yang diinvestasikan, maka semakin besar pula hasil yang akan didapatkan.

4.3 Biaya Transaksi dan Perawatan yang Tinggi

Investor atau pemilik properti tidak dapat membiarkan properti tersebut dalam keadaan yang tidak baik, mereka harus melakukan pemeliharaan dan perawatan properti agar nilai properti semakin meningkat.

Biaya-biaya tersebut tidak lah sedikit, untuk melakukan perawatan properti Anda harus mengeluarkan dana yang cukup besar.

Selain biaya perawatan dan pemeliharaan yang besar, pada bisnis properti juga harus menyediakan biaya-biaya lainnya seperti biaya operasional dan biaya transaksi yang tidak sedikit juga.

Dalam investasi properti, untuk transaksi jual belinya akan dikenakan biaya untuk pajak, antara lain Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 5% yang dikenakan bagi penjual dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 5% yang dikenakan bagi pembeli.

4.4 Ketidakpastian Kondisi Pasar

Pasar properti sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi suatu negara.

Harga jual dari properti juga akan dipengaruhi oleh naik turunnya kondisi ekonomi negara tersebut.

Sehingga tidak dapat dipungkiri, bahwa perekonomian memegang peranan yang sangat penting dalam investasi ini karena menentukan nilai dari properti.

Tidak ada yang dapat menjamin bahwa investor atau pemilik properti sudah pasti mendapat keuntungan yang tinggi saat menjualnya kemudian hari.

Risiko ini dapat diminimalisir dengan pengetahuan dan analisis menyeluruh sebelum Anda menentukan untuk membeli properti tersebut.

Apakah properti yang akan Anda beli masih tetap menguntungkan di tahun-tahun yang akan datang atau kah nilainya justru akan menurun dan menyebabkan kerugian?

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, Anda harus bijaksana dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.

4.5 Depresiasi Nilai Properti

Jika memilih berinvestasi properti tanah dan bangunan, Anda harus mempertimbangkan adanya depresiasi nilai bangunan yang dimiliki.

Depresiasi nilai bangunan merupakan penurunan nilai bangunan setelah dibeli selama beberapa tahun ke depan.

Walaupun pada tanah harganya akan meningkat dari tahun ke tahun akibat kelangkaan, namun bangunan di atas tanah tersebut secara teoritis mempunyai umur.

Bangunan akan dapat berumur 30, 40, atau 50 tahun tergantung dari kualitas, fungsi dan konstruksi bangunan, beda dengan tanah yang dapat berumur panjang atau abadi.

Oleh karena itu, Anda harus melakukan riset yang matang dan menyeluruh sebelum memutuskan untuk berinvestasi seperti memahami ekonomi pasar properti atau real estate, mencari lokasi yang strategis dan lain sebagainya.

4.6 Risiko Bencana Alam

Dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, investasi properti memiliki risiko kehancuran akibat bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, dan bencana alam lainnya.

Untuk meminimalisir risiko ini, saat ini sudah banyak asuransi yang meng-cover biaya kerusakan akibat bencana alam dengan membayar biaya tambahan untuk premi asuransi.

5. Kelebihan dan Kekurangan Investasi Properti

Setelah kita membahas mengenai risiko yang mungkin terjadi pada saat investasi properti, ada baiknya Anda juga mengetahui beberapa kelebihan dan kekurangan dari investasi ini yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mulai berinvestasi.

Apa saja kah itu?

Mari simak selengkapnya di bawah ini!

5.1 Kelebihan Investasi Properti

Berikut beberapa kelebihan dari investasi properti, yaitu:

5.1.1 Properti Memiliki Nilai Aset yang Tinggi

Properti atau real estate termasuk aset yang menjanjikan untuk dijadikan instrumen investasi karena tanah dan bangunan nilainya akan selalu tinggi.

Berbeda dengan jenis investasi lainnya yang dapat membuat kerugian hingga asetnya habis tak tersisa seperti saham, akan tetapi pada properti nilainya tidak akan jatuh sampai seperti itu.

5.1.2 Hasil Investasi Cenderung Positif

Harga properti cenderung meningkat dari tahun ke tahun meskipun dalam jangka waktu yang cukup lama.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa umumnya hasil investasi dapat selalu positif jika properti tersebut berada di lokasi yang strategis.

Apalagi jika investasi tersebut dilakukan dalam jangka waktu panjang, Anda bisa mendapatkan imbal hasil yang berlipat-lipat ganda.

5.1.3 Berpotensi Mendapatkan Pendapatan Pasif

Anda bisa mendapatkan pendapatan pasif pada saat berinvestasi properti.

Pendapatan pasif tersebut dapat bersumber dari uang penyewaan dari properti, misalnya selama Anda menunggu kenaikan harga properti, Anda bisa menyewakan atau mengontrakan properti yang Anda miliki tersebut.

Jadi dapat dikatakan investasi properti mempunyai keuntungan ganda, di mana selain nilainya yang meningkat dari tahun ke tahun, Anda juga dapat memperoleh penghasilan pasif sebelum menjual properti tersebut.

5.1.4 Tahan Terhadap Ancaman Inflasi

Salah satu cara menjaga kekayaan agar terhindar dari inflasi adalah dengan berinvestasi properti.

Mengapa demikian?

Investasi ini tidak terlalu dipengaruhi oleh inflasi, harga properti tidak akan turun seperti nilai mata uang yang dapat terkena dampak inflasi.

Hal ini dapat terjadi karena dari tahun ke tahun laju kenaikan dari harga properti lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi.

5.1.5 Dapat Dijadikan Agunan

Kepemilikan aset properti dapat dijadikan sebagai agunan jika Anda ingin mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan seperti bank.

Tanah atau jenis properti lainnya merupakan salah satu agunan yang bernilai tinggi, sehingga memudahkan dalam mendapatkan pinjaman.

Jika Anda sedang memerlukan modal usaha atau pun keperluan lainnya, Anda bisa menjadikan sertifikat properti Anda sebagai agunan atau pinjaman pada saat mengajukan pinjaman modal ke bank.

5.1.6 Terlihat Secara Fisik

Investasi ini banyak diminati oleh masyarakat karena wujudnya jelas dapat terlihat.

Karena untuk sebagian orang, mereka tidak menyukai investasi yang tidak terlihat secara fisik atau berbentuk barang.

Maka tidak heran apabila saat ini para investor menanamkan modalnya pada investasi ini.

5.2 Kekurangan Investasi Properti

Dengan hasil keuntungan investasi yang menjanjikan dan terlihat besar, bukan berarti investasi ini tidak memiliki kekurangan.

Berikut beberapa kekurangan investasi properti, antara lain:

5.2.1 Properti Bersifat Lokal

Biasanya disebut dengan isu keterjangkauan investasi (affordability investment), merupakan kelemahan investasi ini di mana harga properti pada umumnya akan ditetapkan berdasarkan pasar lokal.

Harga properti dapat berbeda-beda tergantung dari lokasi wilayahnya, ini lah yang menyebabkan properti bersifat lokal.

Harganya tidak bisa disamaratakan di seluruh wilayah, bisa jadi walaupun di wilayah kota yang sama, namun harga properti bisa saja berbeda.

Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti lokasi yang strategis, fungsi properti dan lain sebagainya.

5.2.2 Properti Tidak Likuid

Investasi properti memerlukan waktu yang lama untuk menghasilkan keuntungan.

Hal ini disebabkan proses transaksi jual beli yang membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan sampai ada yang memerlukan waktu beberapa tahun sehingga investasi ini bersifat tidak likuid.

5.2.3 Biaya Perawatan Tinggi

Untuk menjaga kualitas dari properti yang dimiliki, diperlukan perawatan dan pemeliharaan agar nilai properti tidak turun.

Biaya perawatan dan pemeliharaan yang harus ditanggung oleh pemilik properti nilainya cukup besar.

5.2.4 Hancur Jika Terjadi Bencana

Investasi properti adalah investasi yang cenderung mengakibatkan kerusakan yang besar apabila terjadi bencana alam atau pun kecelakaan tertentu.

Selain itu, risiko-risiko yang sudah dibahas sebelumnya juga bisa menjadi kekurangan dari investasi ini.

Risiko tersebut bisa terjadi mulai dari risiko ringan hingga risiko berat.

6. Tips Aman Investasi Properti

Agar mendapatkan keuntungan investasi yang maksimal, Anda perlu mempersiapkan diri secara matang dengan menguasai langkah-langkah aman dalam investasi.

Untuk lebih meyakinkan Anda dalam memulai investasi properti, mari simak tips-tips aman dalam berinvestasi properti.

6.1 Menentukan Tujuan Investasi

Prinsip utama sebelum berinvestasi pada semua jenis investasi adalah menentukan tujuan investasi.

Anda harus mengetahui apa tujuan investasinya, termasuk kapan tujuan investasi tersebut akan tercapai hingga indikator apa saja yang menyatakan Anda berhasil mencapai tujuan investasi tersebut.

6.2 Menentukan Jenis dan Jangka Waktu Investasi

Setelah Anda mengetahui apa tujuan investasinya, selanjutnya Anda harus menentukan jenis properti apa yang akan Anda jadikan sebagai alat investasi.

Pilih lah jenis properti yang akan mencapai tujuan investasi Anda dan memiliki prospek yang cerah.

Jenis investasi yang Anda pilih akan menentukan juga jangka waktu investasinya.

Anda dapat memilih jangka waktu investasi terlebih dahulu sebelum memilih jenis propertinya atau memilih jenis propertinya dan jangka waktu investasi ditentukan berdasarkan jenis properti yang Anda pilih.

6.3 Menyusun Rencana Pembelian                                       

Setelah melewati proses di atas, langkah selanjutnya yaitu menyusun rencana pembelian properti dengan matang.

Perencanaan pembelian tersebut meliputi menentukan strategi pembelian, mengetahui kriteria properti yang akan dibeli, mencari tahu peluang investasi properti, dan lain sebagainya.

Setelah menentukan pilihan properti yang sesuai dengan kriteria, Anda dapat melakukan survei dan membandingkan harga dengan properti lainnya yang sejenis.

 Jika sudah yakin Anda bisa langsung bernegosiasi untuk pembelian properti tersebut.

6.4 Memahami Risiko yang Mungkin Terjadi

Anda harus bisa memahami risiko-risiko yang mungkin akan muncul di kemudian hari.

Dengan memahami risiko tersebut, Anda akan mampu menentukan strategi investasi yang tepat yang dapat diterapkan pada properti yang dimiliki.

Selain itu, dengan mengetahui segala risiko yang mungkin akan terjadi, Anda akan lebih siap dan hati-hati dalam pengambilan keputusan sehingga akan mendapatkan keuntungan investasi yang maksimal.

Meski demikian, setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap besar atau tidaknya risiko tersebut.

Jika masih ragu untuk memutuskan tingkat risiko yang akan Anda ambil, sebaiknya mulai lah investasi dengan risiko skala kecil terlebih dahulu.

Setelah dirasa Anda sudah berpengalaman investasi di bidang properti ini, baru lah Anda meningkatkan tingkat risiko yang diambil.

6.5 Pertimbangan Lainnya

Selain tips-tips di atas, ada beberapa pertimbangan lainnya yang harus Anda perhatikan jika ingin berinvestasi pada properti, yaitu:

  1. Membeli properti di lokasi yang strategis dan sesuai dengan target pasar sehingga peluang mendapatkan capital gain lebih besar.
  2. Mencari tahu informasi mengenai pertumbuhan kota tempat properti Anda diinvestasikan.
  3. Para investor harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi investasi properti seperti fasilitas sosial, infrastruktur, pembukaan tempat-tempat komersial dan, lain-lain.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai investasi properti.

Jika Anda tertarik berinvestasi properti, Anda bisa mempelajarinya dengan seksama agar mendapatkan hasil keuntungan yang maksimal. Semoga bermanfaat.

DAFTAR ISI BELAJAR INVESTASI

Investasi
1. Saham
2. Valuta Asing
3. Deposito
4. Reksa Dana
5. Investasi Emas
6. Investasi Properti
7. Peer to Peer Landing
8. Obligasi