Valuta Asing: Pengertian, Sejarah, Investasi, Jenis, dan Sistem

“Valuta asing atau foreign exchange adalah salah satu instrumen investasi yang kini banyak diminati karena sangat bersifat high risk high income.”

Bagi Anda yang suka berkunjung maupun berlibur ke luar negeri atau bagi Anda yang ingin mencari instrumen investasi yang menjanjikan, Anda bisa memilih valuta asing untuk menjadi pilihan yang tepat.

Valuta asing ini dapat digunakan untuk semua kegiatan transaksi luar negeri hingga sebagai instrumen investasi yang menguntungkan.

Saat ini istilah valuta asing sudah semakin dikenal oleh seluruh masyarakat.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Melakukan Trading Valuta Asing

1. Pengertian Valuta Asing

Apa itu valuta asing?

Secara sederhana definisi valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas adalah suatu mata uang yang dapat digunakan dalam transaksi perdagangan atau bisnis internasional.

Valuta asing merupakan konversi atau pertukaran mata uang suatu negara dengan negara lain yang memiliki peranan serta kendali yang cukup besar dalam sistem perekonomian dunia.

Selain pengertian di atas, ada beberapa pengertian valuta asing lainnya menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:

Menurut Hamdy Hadi, valuta asing adalah mata uang asing yang berguna sebagai alat pembayaran untuk pembayaran berbagai transaksi dalam bidang ekonomi internasional dan mempunyai catatan bank sentral atau kurs resmi.

Menurut Joese Rizal Joeseoef, valuta asing adalah mata uang asing yang digunakan sebagai alat pembayaran untuk memenuhi kebutuhan jika berada di luar negeri.

Sama seperti mata uang resmi suatu negara, valas juga memiliki nilai kurs resmi serta tercatat dalam bank sentral suatu negara.

Maka dari itu, penetapan valas di suatu negara harus ditetapkan dalam peraturan yang jelas dan mengikat.

Di Indonesia, peraturan mengenai valuta asing tertuang pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/37/PBI/2008 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/20/PBI/2016 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank.

2. Sejarah Valuta Asing

Saat ini valas menjadi salah satu instrumen investasi yang sudah berkembang pesat dan banyak dilirik oleh para investor baik investor domestik maupun investor mancanegara.

Namun tahukah Anda bagaimana sejarah dari valas ini?

Yuk kita bahas selengkapnya di bawah ini!

Sebenarnya valas memiliki sejarah yang sangat panjang, sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, namun tidak disadari secara langsung.

Pada zaman dahulu, sistem barter digunakan manusia untuk transaksi jual beli sebelum mereka mengenal mata uang yang resmi.

Sampai pada akhirnya di tahun 1880 saat terjadinya Perat Dunia 1, valas baru mendapatkan fokus perhatian, dimana standar uang pada saat itu adalah emas murni.

Namun standar emas murni ini dianggap memiliki banyak kekurangan untuk dijadikan sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan.

Setelah perang dunia selesai, mereka menginginkan standar ekonomi yang lebih baik dan lebih stabil.

Oleh karena itu, pada tanggal 22 Juli 1944 diadakanlah Konferensi Moneter Internasional yang dikenal dengan “The Bretton Woods Conference” yang dihadiri oleh 44 negara.

Dalam konferensi ini ditetapkan sistem pertukaran mata uang tetap atau “Fixed Exchange Rate System” dengan beberapa ketentuan yang disepakati sebagai berikut:

  1. Setiap negara yang terlibat menetapkan nilai tukar mata uang negaranya terhadap mata uang dolar Amerika (USD).
  2. Amerika menetapkan nilai USD terhadap emas sebesar USD 35/ounce.
  3. Amerika dapat menjual emas kepeda pemegang resmi mata uang USD dengan harga tetap.
  4. Perubahan nilai tukar mata uang negara lain terhadap mata uang USD tidak boleh lebih dari 1%, jika terpaksa melebihi batas tersebut maka batas maksimalnya hanya dibolehkan sebesar 10%.

Setelah diadakannya konferensi tersebut, perkembangan ekonomi dunia terus meningkat pesat, dan setelah dua tahun kemudian dibentuklah Lembaga Moneter Internasional dan Bank Dunia yang mengawasi sistem yang telah disepakati tersebut.

Namun pada tahun 1960, perekonomian Amerika yang menjadi standar perekonomian negara di dunia mengalami kondisi yang buruk, yang berakibat hilangnya kepercayaan negara-negara lain terhadap dolar Amerika.

Akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1971 Amerika menetapkan sistem nilai tukar mata uang mengambang atau yang disebut dengan “Floating Exchange Rate System”.

Sistem ini mengatakan bahwa nilai mata uang USD tidak ditetapkan dalam jumlah tertentu namun dapat berubah-ubah tergantung pada permintaan dan penawaran pasar atau yang lebih dikenal dengan pasar valuta asing.

Setelah itu negara-negara lain juga mulai menggunakan sistem nilai tukar mata uang mengambang, bahkan sampai saat ini hampir seluruh negara menggunakan sistem ini.

Dan pada akhirnya hingga kini perdagangan valas sudah menjadi pasar yang memiliki nilai transaksi terbesar di dunia.

3. Fungsi Valuta Asing

Setelah kita mengenal apa itu valas dan bagaimana sejarahnya, Anda juga harus mengetahui fungsi dari valas ini.

Berikut fungsi-fungsi dari valuta asing:

3.1 Perdagangan Internasional

Sebagai suatu alat pembayaran yang sah dan diakui di seluruh dunia, valas dapat digunakan untuk melancarkan semua transaksi perdagangan internasional.

Peran valas sangatlah penting dalam dunia perdagangan internasional, terutama dengan hal yang berkaitan dengan transaksi jual beli, sehingga akan terbebas dari kendala dalam pemakaian mata uang.

Selain itu, valas juga dapat menjadi salah satu cadangan devisa bagi suatu negara dalam bentuk mata uang.

3.2 Alat Tukar Internasional

Salah satu fungsi utama dari valas adalah sebagai alat tukar dalam setiap transaksi internasional.

Transaksi internasional sangat luas cakupannya, tidak hanya untuk transaksi perdagangan barang, namun dapat juga untuk transaksi jasa antar negara.

Contohnya apabila Indonesia ingin membeli barang atau jasa dari negara lain, maka transaksi jual beli tersebut akan menggunakan valas dari negara yang bersangkutan.

3.3 Alat Pembayaran Internasional

Valas dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional yang sah dan diakui oleh kedua negara yang terlibat dalam perdagangan internasional.

Sebagai alat pembayaran internasional, valas dapat digunakan untuk membeli barang, membayar utang negara, dan lain sebagainya.

3.4 Tourism

Salah satu pilihan masyarakat untuk mengisi waktu liburan adalah berkunjung ke luar negeri.

Luar negeri menjadi pilihan yang dianggap cocok untuk menghilangkan penat dari lelahnya bekerja, sekolah dan lainnya.

Untuk berlibur ke negara yang menjadi pilihan Anda, Anda harus menyesuaikan kebutuhan selama di negara tersebut, salah satunya dalam hal keuangan.

Untuk memenuhi kebutuhan seperti membeli barang atau membayar segala hal selama di sana, Anda perlu memiliki mata uang yang bisa digunakan untuk transaksi jual beli.

Maka dari itu, dengan adanya kurs valuta asing, Anda dapat menukarkan uang yang Anda miliki menjadi mata uang yang bisa dipakai sebagai alat pembayaran di negara tersebut.

3.5 Investasi

Valas juga dapat digunakan sebagai salah satu instrumen investasi, mengapa bisa valas dijadikan instrumen investasi?

Nilai valas dapat mengalami kenaikan dan penurunan yang disebabkan oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam negeri maupun berasal dari luar negeri.

Oleh karena itu, investasi valas merupakan jenis investasi yang memanfaatkan naik dan turunnya nilai mata uang asing.

Keuntungan dari invetasi valas ini didapatkan dengan cara melakukan transaksi melalui pasar valuta asing yang tersedia.

3.6 Pengendali Kurs

Valas juga dapat berfungsi sebagai pengendali kurs mata uang yang ada di suatu negara.

Pengendalian kurs ini dilakukan oleh pemerintah negara tersebut, sebab nilai kurs harus dikendalikan agar tidak terjadi perubahan yang terlalu ekstrem.

4. Tujuan Valuta Asing

Selain fungsi dari valas, terdapat beberapa tujuan adanya mata uang asing ini, berikut tujuan-tujuannya:

4.1 Transaksi

Adanya valas bertujuan untuk memudahkan transaksi pembayaran dalam bisnis internasional karena mata uang suatu negara tidak dapat dipakai secara resmi di negara lain.

Oleh karena itu dibutuhkan valas sebagai mata uang yang diakui dan juga diterima sebagai alat pembayaran internasional.

4.2 Mempertahankan Daya Beli

Valas dapat mempertahankan daya beli, dimana pada investasi valas, para investor memiliki daya beli (purchasing power) yang tinggi bahkan lebih banyak dari jumlah modal yang disediakan.

4.3 Mengirim Uang ke Luar Negeri

Dengan adanya valas, pengiriman uang ke luar negeri dapat dengan mudah dilakukan serta dapat langsung ditukarkan dengan mata uang negara yang tuju.

4.4 Keuntungan

Valas dapat menghasilkan keuntungan jika digunakan sebagai instrumen investasi.

Saat ini investasi valas menjadi salah satu investasi yang menjanjikan dan termasuk dalam investasi yang menghasilkan return investasi yang tinggi dengan risiko yang tergolong cukup rendah.

4.5 Hedging

Hedging atau disebut pemagaran risiko bertujuan untuk melindungi nilai kurs mata uang asing.

Dengan adanya valas ini dapat meminimalkan terjadinya risiko fluktuasi kurs mata uang suatu negara.

4.6 Belanja di Negara Lain

Valas dapat membantu kita jika kita sedang berada di luar negeri.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama di luar negeri kita membutuhkan mata uang negara tersebut untuk melakukan pembayaran pada saat kita berbelanja ataupun membeli barang tertentu.

5. Jenis-jenis Valuta Asing

Mata uang asing ini memiliki berbagai macam jenis, pengetahuan mengenai jenis-jenis valas ini diperlukan untuk menentukan pilihan jenis mata uang asing yang akan dijadikan instrumen investasi.

Oleh karena itu, mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini:

5.1 Valuta Asing Menurut Jenisnya

Berdasarkan jenisnya, valuta asing dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

5.1.1 Valuta Asing Fisik

Valuta asing fisik merupakan mata uang asing dalam bentuk sebenarnya seperti uang kertas, uang logam, maupun kertas bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dan dapat digunakan dalam perdagangan internasional.

5.1.2 Valuta Asing Non Fisik

Valuta asing non fisik merupakan mata uang asing dalam bentuk lainnya seperti uang giral atau surat-surat berharga misalnya cek, wesel, travelers cheque, internasional money order, dan lain sebagainya.

Valuta asing jenis ini berupa tagihan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, biasanya valas non fisik dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya.

5.2 Valuta Asing Menurut Bentuknya

Berdasarkan bentuknya, valuta asing dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

5.2.1 Mata Uang Asing

Mata uang asing dibuat oleh negara masing-masing sebagai alat pembayaran yang sah di negeranya dan mempunyai ciri yang beragam, di antaranya mata uang Dollar Amerika Serikat, Euro, Dollar Singapura, Yen, Bath dan lain sebagainya.

5.2.2 Saldo Kredit

Saldo kredit merupakan saldo yang terdapat pada bank devisa suatu negara di luar negeri.

5.2.3 Surat Wesel Luar Negeri

Surat wesel luar negeri dapat diketahui dengan cara melihat kegiatan ekspor dan impor barang dengan negara lain.

Contohnya perusahaan Indonesia mengekspor barang produksinya ke luar negeri dan menarik wesel dari negara yang mengimpor barang tersebut.

5.2.4 Hak Penerimaan Pembayaran

Hak-hak penerimaan pembayaran berasal dari masyarakat suatu negara yang bentuknya bisa beragam sesuai dengan ketentuan dari negara tersebut serta dengan tingkat likuiditas yang cukup tinggi.

6. Kurs Valuta Asing

Apakah Anda pernah mendengar istilah kurs valuta asing?

Atau apakah Anda tau apa saja jenis kurs valas beserta perhitungannya?

Yuk mari simak penjelasan mengenai kurs valas di bawah ini:

6.1 Pengertian Kurs Valuta Asing

Kurs atau nilai tukar merupakan nilai mata uang suatu negara yang diukur dengan mata uang negara lain, dengan kata lain kurs ini menunjukkan perbandingan antara dua mata uang yang berbeda.

Sementara valuta asing merupakan mata uang asing.

Sehingga kurs valuta asing adalah perbandingan nilai antara mata uang suatu negara dan mata uang negara lainnya.

6.2 Jenis-jenis Kurs Valuta Asing

Kurs valuta asing dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

  1. Kurs Jual, yaitu harga yang ditetapkan oleh bank kepada seseorang atau pihak yang ingin membeli valas.
  2. Kurs Beli, yaitu harga yang ditetapkan oleh bank kepada seseorang atau pihak yang ingin menukarkan valas.
  3. Kurs Tengah, yaitu harga yang ditetapkan oleh bank antara kurs jual dan kurs beli dengan menjumlahkan nilai kurs jual dan kurs beli yang kemudian dibagi dua.

6.3 Perhitungan Kurs Valuta Asing

Anda dapat melakukan perhitungan kurs valuta asing dengan menggunakan contoh perhitungan seperti di bawah ini.

Suatu hari keluarga Shinta pergi liburan ke Amerika Serikat.

Dia beserta keluarga akan berlibur selama 5 hari dengan budget yang dimiliki sebesar Rp100.000.000.

Nilai tukar yang berlaku pada saat itu adalah:

Kurs Jual sebesar Rp12.500 per US$ 1

Kurs Beli sebesar Rp12.200 per US$ 1

Jika Shinta ingin menukarkan uang rupiah miliknya ke dollar Amerika Serikat, yang digunakan adalah perhitungan dengan nilai kurs jual.

Sehingga uang Shinta dalam bentuk dollar sebesar:

Rp.100.000.000 : Rp12.500 = US$ 8,000

Sementara di Amerika, Shinta menghabiskan uangnya sebesar US$ 7.000.

Dan setelah kembali ke Indonesia, Shinta menukarkan sisa uang yang dimilikinya ke dalam bentuk rupiah.

Kurs yang berlaku pada saat itu yaitu kurs jual sebesar Rp12.750 per US$ 1 dan kurs beli sebesar Rp12.450 per US$ 1.

Maka jumlah rupiah yang akan diterima Shinta yaitu:

Sisa uang Shinta sebesar US$8,000 – US$ 7,000 = US$ 1,000.

Jika Shinta akan menukarkan uang dolar tersebut ke dalam rupiah, yang digunakan adalah perhitungan dengan nilai kurs beli.

US$1,000 x Rp12.450 = Rp12.450.000

Sehingga sisa uang yang dimiliki Shinta dalam rupiah adalah Rp12.450.000.

7. Faktor yang Mempengaruhi Valuta Asing

Setelah kita mengetahui fungsi dan tujuan dari valas ini, tentunya kita semakin tahu peranannya bagi dunia bisnis internasional.

Valas memegang peranan yang sangat penting terutama dalam perdagangan antar negara, di mana saat ini sebagian besar negara di dunia terlibat dalam transaksi ekonomi pasar bebas.

Bagi para investor, nilai tukar mata uang akan berdampak pada portofolio investasinya dan return atau imbal hasil investasi.

Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai valas ini.

Mari simak penjelasannya berikut ini:

7.1 Perbedaan Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi berkaitan erat dengan nilai tukar mata uang suatu negara.

Jika suatu negara memiliki tingkat inflasi yang konsisten rendah, maka nilai tukar mata uangnya lebih kuat dibandingkan dengan negara yang memiliki tingkat inflasi lebih tinggi.

Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan mengakibatkan nilai tukar mata uang negaranya mengalami depresiasi dibanding dengan negara partner berdagangnya.

7.2 Perbedaan Tingkat Suku Bunga

Selain tingkat inflasi, tingkat suku bunga pun saling berhubungan erat dengan nilai tukar mata uang.

Dengan adanya perubahan tingkat suku bunga, bank sentral suatu negara dapat mempengaruhi tingkat inflasi dan nilai tukar mata uang negara tersebut.

Tingkat suku bunga yang tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negaranya menjadi meningkat.

Hal ini mengundang investor domestik maupun luar negeri tertarik menginvestasikan mata uang tersebut karena mereka akan mendapatkan return investasi yang lebih besar.

Namun jika terjadi inflasi yang tinggi, investor akan mundur, kemudian untuk menyiasati hal tersebut bank sentral akan menaikkan suku bunganya kembali.

Di sisi lain, jika bank sentral menurunkan suku bunganya maka nilai tukar mata uang negara tersebut akan cenderung melemah.

7.3 Perbandingan Harga Ekspor dan Harga Impor

Apabila harga ekspor meningkat lebih cepat dibandingkan dengan harga impor maka nilai tukar mata uang negara tersebut menguat.

Harga ekspor meningkat berarti permintaan akan barang dan jasa dari negara yang bersangkutan meningkat pula, hal ini berkaitan juga dengan permintaan mata uang negaranya yang juga meningkat.

Pun sebaliknya jika keadaan harga impor yang naik lebih cepat dibandingkan harga ekspor, maka akan menyebabkan nilai tukar mata uang cenderung melemah.

7.4 Kestabilan Ekonomi dan Politik

Dalam memilih tempat berinvestasi yang menjanjikan, tentunya para investor akan mencari negara dengan kinerja ekonomi serta kondisi politiknya yang stabil.

Sebab negara yang memiliki kestabilan kondisi ekonomi dan politik akan cenderung berisiko rendah untuk kegiatan investasi.

Kondisi politik pun sangat mempengaruhi kinerja ekonomi negara yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang negara tersebut.

8. Sistem Kurs Valuta Asing

Saat ini terdapat tiga sistem kurs valuta asing yang sudah dikenal di dunia perdagangan dan bisnis.

Sistem kurs valuta asing di antaranya yaitu kurs bebas, kurs tetap, dan kurs terkontrol.

Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing sistem valuta asing tersebut.

8.1 Kurs Bebas

Sistem kurs bebas merupakan sistem yang penetapan kursnya hanya berlaku pada tempat terjadinya transaksi saja.

Besarnya nilai tukar ini tergantung pada kesepakatan antara penjual dan pembeli dalam transaksi tersebut.

Pemerintah tidak mempunyai andil dalam penentuan kurs mata uang ini sehingga nilai tukar mata uang benar-benar bebas.

Dengan adanya kebebasan dalam penentuan kurs ini, menyebabkan nilai tukar mata uang yang terdapat dalam market place sangat fluktuatif.

Nilainya dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada permintaan dan penawaran serta faktor-faktor lainnya.

8.2 Kurs Tetap

Berbeda halnya dengan sistem kurs bebas, sistem kurs tetap justru melibatkan pemerintah dalam menetapkan nilai kurs mata uang negaranya terhadap mata uang negara lainnya secara mutlak.

Sistem ini dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi pergerakan harga yang sangat fluktuatif.

Cara yang dilakukan adalah dengan membuat bank sentral yang akan terlibat langsung dalam setiap transaksi mata uang asing di negara tersebut.

Jika terjadi kondisi kelebihan pasokan valuta asing yang ada di negara tersebut, pemerintah yang akan membelinya agar nilai mata uang tersebut tidak jatuh dan mengganggu kestabilan pasar.

Sebaliknya jika terjadi kondisi kekurangan valuta asing, pemerintah melalui bank sentral akan menjual valuta asing yang dimilikinya.

Meski kestabilan pasar uang dapat terjamin, tetapi dengan sistem ini pemerintah suatu negara harus mempunyai cadangan devisa yang sangat besar.

8.3 Kurs Terkontrol

Sistem kurs terkontrol merupakan kombinasi dua sistem di atas, di mana sistem ini melibatkan pemerintah melalui bank sentral negara dalam penentuan kursnya namun tidak secara mutlak.

Keterlibatan pemerintah ini untuk menentukan alokasi pemakaian mata uang asing yang tersedia di negara tersebut.

Nilai tukar mata uang asing ini dapat bergerak fluktuatif secara bebas, namun tetap dengan intervensi pemerintah untuk menjaga pergerakan kurs agar tidak terlalu ekstrem.

Dalam pengendalian sistem kurs terkontrol ini, terdapat dua jenis intervensi pemerintah yaitu yang disebut Clean Floating danDirty Floating.

Clean Floating merupakan intervensi yang dilakukan oleh pemerintah secara tidak langsung, yaitu dengan cara mengatur besarnya suku bunga di negara tersebut.

Sementara Dirty Floating merupakan intervensi yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara terlibat secara langsung dalam setiap transaksi valuta asing.

9. Pelaku Pasar Valuta Asing

Dalam dunia trading, dikenal pula istilah pasar valas yaitu suatu tempat untuk melakukan transaksi perdagangan antara mata uang suatu negara dan mata uang negara lain.

Terdapat pelaku-pelaku ekonomi yang ikut terlibat langsung dalam pasar valas, di antaranya yaitu:

9.1 Dealer

Dealer atau yang disebut juga sebagai market maker merupakan pihak yang membuat pasar mata uang tertentu, biasanya yang menjadi dealer adalah bank-bank di seluruh dunia.

Dealer ini yang menentukan tingkat persediaan dari valuta asing tertentu.

Keuntungan yang diperoleh dealer berasal dari selisih harga jual dan harga beli valuta asing tersebut.

9.2 Perorangan atau Perusahaan

Perorangan atau perusahaan merupakan pihak swasta yang terlibat dalam transaksi jual beli valuta asing.

Adanya pelaku usaha ini bertujuan untuk memperlancar bisnisnya, seperti investor, eksportir, importir, dan lain sebagainya.

9.3 Arbitrator dan Spekulan

Arbitrator merupakan pihak ketiga yang terlibat dalam perundingan, di mana pihak tersebut dapat memaksakan kesepakatan kedua belah pihak untuk memperoleh keuntungan dari perbedaan harga mata uang tersebut.

Sedangkan spekulan merupakan pihak yang melakukan pendugaan terhadap kurs nilai mata uang tertentu untuk memperoleh keuntungan dari perubahan naik turunnya harga umum mata uang tersebut.

Arbitrator dan spekulan ini tidak memiliki kewajiban untuk menjamin kelangsungan pasar uang dan melayani pembeli.

9.4 Pialang atau Broker

Pialang atau yang disebut broker merupakan pihak yang menyediakan fasilitas dan jasa trading serta sebagai perantara dalam pertemuan antara penjual dan pembeli suatu mata uang.

Biasanya pialang ini memiliki banyak akses dengan dealer maupun bank seluruh dunia.

9.5 Bank Sentral

Bank sentral merupakan pihak yang bertugas sebagai pengontrol pasar yang melakukan pengendalian terhadap mata uang, suku bunga, hingga inflasi.

Selain itu, bank sentral juga dapat mengendalikan keadaan ekonomi suatu negara dengan memanfaatkan cadangan devisa.

9.6 Pemerintah

Pemerintah juga dapat melakukan andil dalam perdagangan mata uang tertentu, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari banyak keuntungan demi menambah pendapatan negara dan membayar utang-utang luar negeri.

Pendapatan dari pasar uang tersebut nantinya akan ditukarkan ke mata uang negara yang bersangkutan.

10. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Valuta Asing

Setelah mengetahui para pelaku ekonomi yang terlibat langsung dalam pasar valas, Anda juga harus mengetahui kelebihan dan kekurangannya.

Sebab investasi valas akan menghasilkan keuntungan dengan cara melakukan transaksi perdagangan melalui pasar valas yang tersedia.

Berikut ini merupakan kelebihan dari pasar valuta asing, yaitu:

  1. Biaya transaksi valas relatif lebih murah dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
  2. Investasi valas memungkinkan Anda untuk bertransaksi selama 24 jam sebab pergerakan kurs valas ini sangat fluktuatif, sehingga Anda bisa lebih mudah dan praktis dalam melakukan transaksi valas tersebut. Penyedia investasi ini pun sudah menawarkan layanan secara online melalui mobile banking atau internet banking.
  3. Investasi valas pun memiliki likuiditas yang tinggi, sehingga Anda mudah mendapatkan uang tunai yang dapat dicairkan dengan cepat.
  4. Pada valas ini, biasanya para investor memiliki daya beli atau purchasing power yang relatif tinggi, dan bahkan melebihi jumlah modal yang tersedia. Jika negara yang dipilih memiliki tingkat inflasi yang rendah, maka nilai tukar mata uang dari negara tersebut akan relatif lebih kuat sehingga permintaan akan mata uang negara tersebut pun akan lebih besar pula.

Meski mendapatkan banyak keuntungan, pasar valuta asing pun memiliki kekurangan, yaitu:

  1. Nilai valas rentan terhadap tingkat inflasi yang tinggi, hal ini mengakibatkan nilai valas akan mengalami depresiasi.
  2. Perdagangan valas memiliki risiko kurs pertukaran, dimana risiko terjadi akibat naik turunnya nilai tukar mata uang yang fluktuatif.
  3. Perdagangan valas juga dapat menimbulkan risiko dari negara asal mata uang tersebut, dimana risiko ini terjadi akibat dari campur tangan pemerintah seperti intervensi bank sentral yang mengatur tingkat suku bunga, pembelian valas secara besar-besaran oleh pemerintah dan lain sebagainya.

11. Contoh Trading di Valuta Asing

Berikut ini contoh-contoh trading valuta asing, yaitu:

11.1 The Day Trader

The day trader merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang memiliki gaya trading yang berjangka pendek.

Cara kerjanya adalah dengan membuka dan menutup posisi perdagangan di pasar uang dalam waktu satu hari atau bahkan bisa kurang dari satu hari.

11.2 Swing Trader

Swing trading merupakan salah satu strategi trading yang mengeksekusi Buy atau Sell ketika adanya pembalikan harga atau ketika harga sedang bergerak ke arah tertentu yang menguntungkan.

Sehingga trader akan mendapatkan keuntungan yang seoptimal mungkin dari perdagangan valas ini.

11.3 Posisi Pedagang

Lain halnya dengan the day trader yang menggunakan trick jangka pendek, perdagangan posisi memiliki gaya trading dengan memaksimalkan keuntungan yang didapat selama jangka waktu yang lama serta dengan menganalisis pergerakan arah tren.

11.4 Leverage

Leverage merupakan pinjaman dari pihak broker yang diberikan kepada trader, sehingga trader memiliki daya beli yang lebih besar terhadap valas ini.

Leverage yang besar memungkinkan adanya peningkatan profit yang besar, namun juga berisiko tinggi apabila terkena loss.

Misalnya kita memiliki modal 1 juta dengan leverage 1:500, maka kita akan mendapatkan kekuatan  500x lebih besar dari modal 1 juta tersebut, sehingga kita dapat membeli valas sebesar 500 juta.

11.5 Pasangan Mata Uang Berbeda

Pasangan mata uang yang berbeda digunakan untuk mengetahui banyaknya potensi kehilangan setiap transaksi perdagangan dan juga untuk dapat mengetahui seberapa cepat transaksi perdagangan tersebut.

12. Istilah-istilah Penting Valuta Asing

Bagi Anda yang baru mulai terjun dalam bidang ini, tentunya Anda masih bingung dengan istilah-istilah yang digunakan dalam transaksi valas.

Untuk mengetahui arti dari istilah-istilah tersebut, yuk simak penjelasannya di bawah ini!

12.1 Margin

Margin merupakan saldo yang harus tersedia untuk membuka suatu transaksi sebagai jaminan.

Saldo tersebut nantinya akan disisihkan oleh broker setiap kali membuka atau melakukan order baru.

Besarnya margin tergantung pada besarnya lot, kontrak, dan leverage.

Margin Call merupakan permintaan dari broker untuk menambahkan deposit supaya posisi yang ada tidak terlikuidasi karena margin telah habis.

Margin level merupakan rasio antara equity dan margin dengan cara perhitungannya yaitu sebagai berikut:

Margin level = (Equity / Margin) x 100

12.2 Lot

Lot merupakan satuan standar untuk setiap transaksi yang terjadi.

Dalam setiap deal transaksi, nilai yang ditetapkan satuannya dalam lot atau nama lain dari volume.

Setiap broker memiliki ketentuannya tersendiri dalam menetapkan lot ini tergantung pada nilai leverage dan nilai pip.

12.3 Leverage

Leverage atau daya ungkit merupakan kemampuan melakukan transaksi dengan jumlah dolar yang besar, namun menggunakan jumlah modal yang cenderung relatif kecil.

Rasio yang diberikan broker biasanya bervariasi yaitu 1:100, 1:500, 1:1000, dan lain sebagainya.

12.4 Balance dan Equity

Istilah balance dan equity merupakan istilah untuk menunjukkan jumlah dana atau modal yang Anda punya dalam akun valas Anda.

Jika Anda mempunyai deposit sebesar US$ 1,000 maka berarti balance yang Anda miliki yaitu senilai deposit tersebut.

Equity merupakan istilah untuk menunjukkan jumlah dana terkini dalam akun valas ditambah dengan jumlah profit dari suatu transaksi atau dikurangi jumlah loss dari suatu transaksi.

Berikut ini cara perhitungannya:

Equity = balance – jumlah loss atau Equity = balance + jumlah profit

12.5 Pip atau Point

Pip atau Point merupakan istilah untuk menunjukkan satuan unit terkecil yang digunakan untuk penyebutan nilai kurs.

Hampir semua pasangan mata uang memiliki lima digit angka yang terdiri dari satu digit pertama merupakan angka pokok, dan empat digit dibelakangnya merupakan angka pecahan.

Sebagai contoh apabila nilai tukar USD/JPY hari ini bernilai 1.4705 dan hari sebelumnya bernilai 1.4605, maka nilai tukar USD/JPY mengalami kenaikan sebesar 100 points.

12.6 Resistance

Resistance Point merupakan suatu istilah untuk menggambarkan titik harga, dimana harga tersebut sulit menembus batas level atas yang telah ditentukan.

Namun jika titik tersebut mencapai batas level atasnya, maka biasanya harga akan melonjak naik sampai mencapai resistan selanjutnya.

12.7 Analisis Fundamental

Analisis Fundamental merupakan cara menganalisis keadaan terkini kondisi ekonomi, politik, dan sosial suatu negara untuk menentukan arah pergerakan pasar.

12.8 Analisis Teknikal

Analisis Teknikal merupakan suatu analisis untuk membaca grafik valas dan harga sebuah mata uang dengan menggunakan data statistik seperti riwayat harga, harga rata-rata, volume, dan lain sebagainya.

12.9 Bullish, Bearish, Sideways

Bullish merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan pergerakan trend harga naik, sedangkan Bearish merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan pergerakan trend harga turun.

Sementara Sideways merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan trend harga yang stabil.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai valuta asing, semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda yang tertarik berinvestasi valuta asing.

DAFTAR ISI BELAJAR INVESTASI

Investasi
1. Saham
2. Valuta Asing
3. Deposito
4. Reksa Dana
5. Investasi Emas
6. Investasi Properti
7. Peer to Peer Landing
8. Obligasi

Tinggalkan komentar