Saham: Pengertian, Jenis dan Mekanisme Kerjanya

Saham merupakan instrumen investasi yang memberikan imbal hasil cenderung lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya.

Saat ini Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan instrumen investasi yang paling diminati oleh banyak kalangan ini.

Saham termasuk salah satu instrumen investasi yang banyak dijadikan tempat menanamkan modal bagi para investor.

Bagaimana tidak, instrumen investasi ini sudah terbukti menghasilkan keuntungan yang besar.

Sebelum Anda terjun ke dunia saham, mari simak penjelasan lengkap tentang saham dalam artikel di bawah ini!

Saham sebagai Salah Satu Instrumen Investasi Favorit

1. Pengertian Saham

Apa itu saham?

Pengertian saham adalah surat berharga sebagai alat bukti kepemilikan suatu perusahaan.

Yang berarti jika seseorang membeli saham suatu perusahaan, maka dia memiliki hak atas aset dan pendapatan perusahaan sesuai dengan seberapa besar saham yang dibelinya.

Dilansir dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI), definisi saham adalah tanda bukti penyertaan modal dari seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Selain itu, para ahli juga banyak mengungkapkan berbagai pengertian saham, yaitu sebagai berikut:

Menurut Swadidji Widoatmodjo menyatakan bahwa pengertian saham merupakan suatu surat berharga yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan perseroan terbatas atau emiten.

Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhrudin menyatakan bahwa pengertian saham merupakan suatu surat atau tanda bukti kepemilikan baik individu atau pun instansi pada suatu perusahaan tertentu.

Menurut Nofie Iman menyatakan bahwa bahwa pengertian saham merupakan surat berharga yang mampu memberikan peluang tinggi dan juga memiliki risiko yang tinggi pula.

Selain itu, istilah saham juga terdapat dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Namun pada kedua undang-undang tersebut tidak menjelaskan definisi dari saham.

2. Manfaat Saham

Setelah mengetahui penjelasan tentang pengertian instrumen investasi ini, lalu sebenarnya apa saja manfaat dari investasi ini?

Yuk simak penjelasannya berikut ini!

2.1 Tempat Menanamkan Modal untuk Mendapatkan Keuntungan

Dengan adanya investasi ini, investor dapat menanamkan modalnya dengan membeli beberapa saham guna mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Keuntungan investasi ini meliputi dividen dan capital gain.

2.2 Mempunyai Kesempatan untuk Memiliki Perusahaan

Investor yang sudah membeli saham dari suatu perusahaan, maka mereka dapat mengambil kesempatan untuk memiliki sebagian besar perusahaan tersebut.

Para investor dapat menikmati keuntungan yang didapat perusahaan jika perusahaan melakukan bagi hasil dividen.

2.3 Menambah Lapangan Pekerjaan

Investasi ini berkaitan erat dengan perputaran uang pada suatu perusahaan, yang berarti semakin banyak perusahaan yang produktif dan terbantu dari segi penyediaan modalnya, maka masyarakat akan mendapatkan manfaatnya.

Salah satu manfaatnya yaitu menambah lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja berkembang lebih luas.

2.4 Membuka Kesempatan Bagi Masyarakat untuk Berinvestasi

Dengan adanya investasi saham ini, masyarakat dapat memiliki pilihan berinvestasi dengan membelinya dari emiten yang telah terdaftar di BEI.

Secara tidak langsung, akan membantu masyarakat untuk lebih mempersiapkan finansial mereka pada masa yang akan datang.

2.5 Meningkatkan Perekonomian Negara

Dengan menabung saham berarti Anda ikut serta meningkatkan perekonomian negara.

Hal ini karena jika instrumen investasi ini berkembang pesat di pasar modal, maka kita turut membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Jenis-jenis Saham

Instrumen investasi ini memiliki berbagai macam jenis, terdapat pengelompokkan saham berdasarkan kemampuannya dalam hak tagih atau klaim dan berdasarkan kinerja atau performa dari perusahaan.

3.1 Jenis Saham Berdasarkan Kemampuannya

Berikut ini jenis-jenis saham berdasarkan kemampuannya dalam hak tagih atau klaim:

3.1.1 Saham Biasa

Saham biasa atau disebut juga common stock merupakan bukti kepemilikan perusahaan yang dapat diklaim berdasarkan keuntungan dan kerugian yang ada pada perusahaan.

Pada jenis ini, para pemegangnya mempunyai kewajiban yang terbatas, artinya jika suatu saat perusahaan mengalami kebangkrutan, maka kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegangnya hanya sebesar modal yang sudah disetorkan atau besaran investasinya saja.

3.1.2 Saham Preferen

Saham preferen atau prefered stock merupakan jenis surat berharga yang menggabungkan antara saham biasa dan obligasi yang nilai pembagian keuntungannya bersifat tetap.

Sehingga ketika perusahaan mengalami kerugian, maka pemegang saham jenis ini akan mendapatkan prioritas utama dalam pembagian hasil laba perusahaan.

3.2 Jenis Saham Berdasarkan Kinerjanya

Berikut ini jenis saham berdasarkan kinerja dari perusahaan:

3.2.1 Blue Chip Stocks

Blue chip stocks merupakan suatu saham biasa yang sudah memiliki kepercayaan tinggi di kalangan para investor.

Hal ini disebabkan oleh harga jenis ini perlembarnya lebih tinggi dan lebih stabil dari jenis lainnya.

Investor yang ingin berinvestasi pada jenis ini pun harus mempunyai pendapatan yang konsisten dan stabil agar dapat membeli salah satu saham unggulan ini.

3.2.1 Income Stocks

Income stocks merupakan saham yang memberikan dividen yang besar, namun jenis ini juga memiliki risiko yang besar pula.

Dalam berinvestasi pada jenis ini Anda harus mempersiapkan strategi yang handal dalam pengelolaannya.

3.2.3 Growth Stocks

Growth stocks merupakan saham yang memiliki tingkat perkembangan yang lebih cepat dibandingkan dengan jenis lainnya.

Dalam waktu sehari, jenis ini nilainya dapat berfluktuatif beberapa kali.

3.2.4 Speculative Stocks

Speculative stock merupakan jenis saham yang biasanya diperjualbelikan di bursa efek yang konsisten memperoleh pendapatan dari tahun ke tahun dan memiliki kemungkinan untuk mendapatkan dividen yang besar di masa depan.

3.2.5 Cyclical Stocks

Cyclical stocks merupakan jenis saham perusahaan yang pendapatannya sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, dan sifatnya sangat fluktuatif.

Apabila sektor usaha perusahaan tersebut sedang dibutuhkan oleh pasar, dan keadaan ekonominya pun sedang meningkat, maka harga saham perusahaan ini akan meningkat pula dan sebaliknya.

3.2.6 Emerging Growth Stock

Emerging Growth Stock merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan yang diterbitkan oleh emiten yang relatif kecil, namun jenis ini terkenal lebih tahan banting dan stabil.

Hal ini karena jenis ini cenderung tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi yang sedang terjadi di suatu negara.

3.2.7 Defensive Stocks

Defensive stocks merupakan saham yang bersifat cenderung stabil karena tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi ataupun kondisi resesi.

Pada umumnya jenis ini diterbitkan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang industri.

4. Harga Saham

Nilai dari suatu perusahaan dapat tercerminkan dari harga sahamnya.

Apabila suatu perusahaan memiliki prestasi yang baik, maka  para investor banyak yang akan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Prestasi tersebut dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan atau emiten tersebut.

Emiten harus melakukan publikasi laporan keuangan mereka pada periode waktu tertentu.

Laporan keuangan dari suatu perusahaan dapat dijadikan salah satu pegangan saat pengambilan keputusan investasi baik keputusan dalam hal menanam, menjual, atau pun membeli instrumen investasi ini.

Harga instrumen investasi ini dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu harga nominal, harga perdana, dan harga pasar.

Untuk lebih lengkapnya, mari simak penjelasannya di bawah ini!

4.1 Harga Nominal

Harga nominal adalah harga yang tercantum pada sertifikat saham yang sudah ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar yang dikeluarkan perusahaan tersebut.

Biasanya minimal dividen yang akan ditetapkan oleh emiten akan terlihat dari besarnya harga nominal tersebut.

4.2 Harga Perdana

Harga perdana merupakan harga yang tercatat di bursa efek yang biasanya ditetapkan oleh emiten dan penjamin emisi (underwriter).

Harga ini bisa dikatakan sebagai harga jual dari perjanjian antara penjamin emisi dan investor.

4.3 Harga Pasar

Lain halnya dengan harga perdana, harga pasar merupakan harga jual dari perjanjian antara investor yang satu dengan investor yang lain.

Transaksi pada harga pasar ini sudah tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi, karena transaksinya sudah terjadi di pasar sekunder.

5. Keuntungan Saham

Bagi Anda yang baru memulai terjun pada investasi ini, Anda pasti bertanya-tanya apa saja yang akan didapatkan jika berinvestasi pada instrumen investasi yang paling diminati oleh para investor.

Lalu apa sajakah keuntungan dari instrumen investasi ini?

5.1 Dividen

Dividen merupakan sumber keuntungan utama dari investasi ini, di mana dividen yaitu hasil pembagian keuntungan suatu perusahaan atau emiten kepada para pemegang saham.

Para investor akan mendapatkan dividen yang besar jika membelinya dari emiten yang mempunyai kinerja atau performa yang baik.

Besarnya jumlah dividen yang diterima para investor atau pemegang saham tergantung pada beberapa hal, yaitu:

  1. Seberapa besar porsi laba yang dibagi kepada para investor sebagai dividen, karena bisa jadi perusahaan tidak membagi semua laba yang didapatkannya sebagai dividen (dividend payout).
  2. Pembagian laba yang dapat dihitung dari perbandingan antara nilai dividen per saham dan harga saham (dividend yield).

Dividen yang dibagikan kepada para investor dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Dividen tunai, yaitu dividen dibagikan kepada para investor berbentuk sejumlah uang tunai.
  2. Dividen saham, yaitu dividen yang dibagikan kepada para investor berbentuk saham baru perusahaan tersebut, yang berarti para investor akan mendapatkan saham baru dan menambah porsi kepemilikan perusahaan yang sudah dimilikinya.

5.2 Capital Gain

Capital gain merupakan keuntungan yang didapatkan dari selisih harga penjualan saham yang lebih tinggi dibandingkan harga pada saat pembeliannya.

Setiap investor akan mendapatkan profit sesuai dengan besarnya nilai bukti kepemilikan suatu perusahaan yang sudah disetorkannya.

Sebagai contoh, tiga tahun yang lalu investor A membeli saham PT X dengan harga Rp500 juta.

Saat ini harga saham PT X telah melonjak naik menjadi Rp 800 juta.

Jika investor A ini menjual sahamnya sekarang, maka dia akan mendapatkan capital gain sebesar Rp300 juta per saham.

Dengan catatan nilai capital gain ini belum termasuk perhitungan komisi dan pajak.

6. Risiko Saham

Di samping banyaknya manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari berinvestasi instrumen ini, namun investasi ini juga memiliki risiko yang menyertainya.

Seperti istilah yang sudah diketahui oleh para investor “high risk high return” yang berarti jika Anda menginginkan keuntungan yang besar maka risiko yang ditanggung juga besar.

Berikut ini risiko-risiko yang harus siap Anda hadapi jika berinvestasi pada instrumen ini:

6.1 Capital Loss

Risiko capital loss atau kehilangan modal merupakan kondisi ketika harga jual suatu saham lebih rendah dibandingkan harga beli pada saat memulai investasi sehingga menyebabkan investor kehilangan modalnya.

Capital loss ini merupakan kebalikan dari capital gain atau keuntungan modal, di mana harga jual investasi tersebut lebih besar dibandingkan harga belinya.

6.2 Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas dapat terjadi ketika perusahaan yang diinvestasikan mengalami kebangkrutan.

Ketika itu terjadi, para investor akan menjadi pihak terakhir untuk mendapatkan hak klaim setelah kewajiban perusahaan sudah dibayarkan kepada pihak lainnya seperti kreditur.

Bahkan apabila tidak ada yang tersisa dari perusahaan tersebut, maka investor juga tidak akan mendapatkan hasil dari likuidasi tersebut.

6.3 Tidak Ada Pembagian Dividen

Risiko ini dapat terjadi ketika pihak emiten memilih keuntungan yang didapatkan perusahaan digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis atau pun menambah modal operasi.

Oleh karena itu, emiten tersebut tidak membagi keuntungan perusahaan sebagai dividen kepada investor.

6.4 Saham Delisting dari Bursa

Saham delisting merupakan saham yang dihapuskan dari catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) karena suatu alasan.

Sebelumnya bukti kepemilikan suatu perusahaan ini sudah diperdagangkan di BEI, kemudian dihapus dari daftar dan tidak dapat lagi diperjualbelikan di pasar modal.

Terdapat beberapa alasan penghapusan instrumen investasi ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Instrumen investasi ini sengaja dihapuskan atas permintaan dari emiten sendiri, hal ini dapat dikarenakan adanya penggabungan atau pengambilalihan perusahaan, kehendak dari pemimpin perusahaan yang baru dan lain sebagainya (Voluntary Delisting).
  2. Instrumen investasi ini dihapuskan secara terpaksa yang dilakukan oleh BEI, hal ini dapat terjadi karena emiten tidak menyampaikan laporan keuangan, keberlanjutan bisnis dipertanyakan dan lain sebagainya (Forced Delisting).

7. Keunggulan dan Kelemahan Investasi Saham

Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang paling menghasilkan keuntungan bagi para investor.

Meskipun demikian, sebelum Anda memulai berinvestasi Anda perlu mengetahui keunggulan dan kekurangan dari investasi ini supaya Anda mendapatkan imbal hasil investasi yang maksimal.

7.1 Keunggulan Investasi Saham

Berikut ini keunggulan dari investasi saham, yaitu:

  1. Pergerakan harga instrumen investasi ini sangat dinamis, sehingga memungkinkan Anda sebagai investor mendapatkan imbal hasil investasi yang tinggi dan berkesinambungan.
  2. Instrumen investasi ini merupakan salah satu investasi yang paling likuid dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.
  3. Investasi ini sangat aman dan transparan karena Anda juga dapat mengawasi transaksi jual belinya secara langsung melalui BEI.
  4. Selama Anda memiliki bukti kepemilikan perusahaan ini, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar pajak.
  5. Tidak memerlukan perawatan seperti jenis investasi lainnya.

7.2 Kekurangan Investasi Saham

Dari banyaknya kelebihan dari menanamkan dana pada instumen investasi ini, saham juga memiliki kekurangan, yaitu:

  1. Karena pergerakannya sangat dinamis, maka risiko mengalami capital loss juga tinggi.
  2. Risiko berinvestasi surat berharga ini sangat tinggi, sehingga tidak disarankan untuk investor pemula yang belum memiliki banyak pengetahuan tentang investasi ini.
  3. Karena investasi ini sangat transparan dan mudah dipantau, maka sering kali hal ini dapat mempengaruhi investornya dalam hal psikologis seperti bertindak tidak rasional, panik bahkan terlalu optimis.

8. Mekanisme Kerja Saham

Setelah mengenal lebih jauh tentang instrumen investasi ini, lalu bagaimana mekanisme dan sistem kerjanya?

Secara sederhana, cara kerja instrumen investasi ini adalah sebagai berikut:

Perusahaan atau emiten menerbitkan sejumlah saham yang berguna untuk pengumpulan modal bagi perusahaan.

Kemudian emiten akan melepaskan instrumen investasi tersebut di bursa saham dengan penawaran harga saham perdana.

Para investor yang ingin membelinya bisa melalui jasa perantara broker atau perusahaan sekuritas.

Sebelum berinvestasi pada instrumen ini, para investor dapat mencari informasi tentang laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan secara rutin.

Laporan tersebut juga telah diperiksa oleh seorang akuntan independen yang sudah memiliki izin.

Laporan keuangan akan menjadi salah satu pertimbangan apakah investor akan membelinya atau tidak.

Setelah investor sudah memiliki saham dari perusahaan tersebut, dia dapat menahan atau pun menjualnya pada investor lain.

Apabila investor ingin menjual bukti kepemilikan perusahaan tersebut, pastikan menjualnya pada saat harganya naik sehingga dia akan mendapatkan capital gain atau keuntungan yang didapat dari selisih harga jual dan harga beli.

Namun sebaliknya jika menjual pada waktu yang tidak tepat atau pada saat harga saham tersebut mengalami penurunan, maka investor akan mengalami kerugian (capital loss).

Sementara itu, jika investor belum ingin menjualnya kepada pihak lain, maka dia masih akan mendapatkan keuntungan dari pembagian dividen perusahaan.

Yang berhak menerima dividen adalah pemegang saham terakhir ketika perusahaan melakukan pembagian dividen.

Namun perlu diingat bahwa jika jadwal pembagian laba perusahaan ditetapkan pada bulan desember dan pemegang saham menjual surat berharganya pada bulan oktober, maka dia tidak berhak mendapatkan dividen.

9. Klasifikasi Sektor dan Subsektor Saham

Perusahaan-perusahaan publik yang mencatatkan surat berharganya di BEI, maka akan diklasifikasikan menjadi beberapa sektor dan subsektor yang ditetapkan oleh BEI.

Sejak tanggal 25 Januari 2021, BEI mengklasifikasikan 12 sektor dan industri perusahaan yang disebut Indonesia Stock Exchange Industrial Classification (IDX-IC).

Berikut ini klasifikasinya:

  1. Energi, sektor ini mencakup segala perusahaan yang menjual barang dan jasa yang bersangkutan dengan energi baik energi yang tidak terbarukan (fossil fuels), seperti pertambangan gas alam, minyak bumi, dan batu bara maupun perusahaan yang menjual barang dan jasa energi alternatif.
  2. Barang Baku, sektor ini mencakup semua perusahaan yang menjual barang dan jasa untuk segala kebutuhan bahan baku industri yang memproduksi barang final, seperti produk kayu, kertas, material konstruksi, produk kimia, dan lain sebagainya.
  3. Perindustrian, sektor ini mencakup perusahaan yang menjual barang dan jasa untuk kebutuhan industri, bukan dikonsumsi langsung oleh konsumen dan juga mencakup perusahaan penyedia jasa komersial.
  4. Barang Konsumen Primer, sektor ini mencakup perusahaan yang melakukan produksi dan distribusi produk dan jasanya untuk dijual ke konsumen, namun produk dan jasa ini bersifat primer seperti toko makanan, obat-obatan, supermarket, barang keperluan rumah tangga dan lain sebagainya.
  5. Barang Konsumen Non-Primer, sektor ini mencakup perusahaan yang melakukan produksi dan distribusi produk dan jasanya untuk dijual ke konsumen, namun produk dan jasa ini bersifat sekunder seperti pakaian, barang olahraga, hiburan, pariwisata, dan lain sebagainya.
  6. Kesehatan, sektor ini mencakup seluruh perusahaan yang menyediakan produk dan jasa kesehatan seperti perusahaan farmasi, peralatan dan perlengkapan kesehatan, penyedia jasa kesehatan dan lain sebagainya.
  7. Keuangan, sektor ini mencakup perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti bank, jasa investasi, jasa asuransi dan lain sebagainya.
  8. Properti dan Real Estate, sektor ini mencakup perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti dan real estate.
  9. Teknologi, sektor ini mencakup perusahaan yang menjual jasa dan produk teknologi seperti perusahaan jasa dan konsultan IT, perusahaan perangkat jaringan, perusahaan pengembang perangkat lunak dan lain sebagainya.
  10. Infrastruktur, sektor ini mencakup perusahaan yang ikut andil dalam pembangunan dan pengadaan infrastruktur seperti perusahaan konstruksi bangunan sipil, perusahaan penyedia jasa logistik dan pengantaran, dan lain sebagainya.
  11. Transportasi dan Logistik, sektor ini mencakup perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi dan logistik seperti penyedia transportasi, penyedia jasa logistik dan pengantaran.
  12. Produk Investasi Tercatat, sektor ini mencakup seluruh produk-produk investasi yang tercatat dalam BEI.

10. Kenapa Harus Investasi Saham?

Meyiapkan bekal untuk masa depan tentunya sangat penting, mengingat akan banyak peristiwa penting yang akan datang seperti pernikahan, dana sekolah anak, kebutuhan rumah tangga, hingga dana pensiun.

Tanpa perencanaan keuangan yang baik, kebutuhan-kebutuhan tersebut sulit untuk dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji dan tabungan saja.

Sekali pun seseorang memiliki kekayaan yang melimpah, mereka masih membutuhkan investasi untuk melindungi kekayaannya dari penurunan nilai akibat adanya inflasi.

Untuk Anda yang masih ragu untuk berinvestasi jenis instrumen ini, Anda harus mengetahui alasan pentingnya investasi ini.

Berikut beberapa alasannya:

  1. Saham memberikan imbal hasil yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.
  2. Investasi ini sangat aman untuk dilakukan karena bersifat legal/sah secara hukum dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  3. Investasi ini memberikan manfaat dan keuntungan yang banyak seperti capital gain dan dividen.
  4. Dapat memulai berinvestasi dengan modal yang relatif kecil, mulai dari Rp100.000 sudah dapat membeli lot instrumen investasi ini.
  5. Sebagai tabungan jangka panjang yang dapat membawa ketenangan di masa yang akan datang.
  6. Investasi ini bersifat transparan dan likuid sehingga Anda mudah memantau perkembangan laporan keuangan dari perusahaan yang Anda investasikan.
  7. Transaksi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja karena saat ini sudah didukung oleh teknologi trading online.
  8. Tidak akan mengganggu pekerjaan atau bisnis utama Anda karena waktunya pun fleksibel.

11. Cara Mudah Investasi Saham

Setelah Anda menyimak lebih lanjut mengenai investasi ini, apakah Anda semakin tertarik untuk mencobanya?

Yuk simak tutorial lengkap mengenai cara mudah berinvestasi pada instrumen ini untuk pemula!

11.1 Memilih Perusahaan Sekuritas

Langkah pertama dalam memulai berinvestasi instrumen ini adalah dengan memilih perusahaan sekuritas yang tepat.

Sebelum memilih perusahaan sekuritas tersebut Anda perlu memastikan kredibilitas dari perusahaan tersebut.

Perusahaan sekuritas yang Anda pilih harus lah sudah terdaftar di BEI, diawasi oleh OJK dan untuk memudahkan dalam transaksi pilih lah perusahaan sekuritas yang memiliki aplikasi trading online.

Setelah Anda memilih perusahaan sekuritas, Anda akan dibantu untuk membuka rekening saham, rekening dana nasabah (RDN) hingga transaksi jual beli surat berharga ini.

Rekening saham berfungsi untuk menyimpan saham yang Anda miliki, sedangkan RDN berfungsi untuk menyimpan uang yang akan digunakan untuk transaksi jual beli surat berharga tersebut.

11.2 Memilih Saham yang Akan Dibeli

Untuk menanamkan modal pada suatu perusahaan, Anda harus memiliki strategi dan mempertimbangkan keuntungan yang akan Anda dapatkan.

Selain memilih perusahaan untuk berinvestasi, Anda juga dapat memilih jenis sahamnya terlebih dahulu baru mempertimbangkan perusahaan yang cocok.

Jangan lupa juga Anda harus mempertimbangkan strategi diversifikasi agar ada pembagian risiko dan Anda tidak mengalami kerugian yang besar jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

11.3 Melakukan Transaksi Pembelian Saham

Apabila Anda sudah menentukan akan membeli saham suatu perusahaan tertentu, langkah selanjutnya adalah melakukan transaksi pembelian.

Anda dapat membelinya pada aplikasi trading online yang dimiliki oleh perusahaan sekuritas pilihan Anda.

Dalam aplikasi tersebut biasanya sudah terdapat langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membelinya.

Tidak hanya itu Anda juga bisa mengakses informasi mengenai pergerakan saham tersebut, termasuk informasi berbagai perusahaan dan masih banyak informasi lainnya.

Jika perusahaan sekuritas tersebut tidak memiliki aplikasi trading online, Anda juga dapat mengunjungi kantor perusahaan sekuritas tersebut untuk melakukan transaksi pembelian secara langsung.

11.4 Memantau Keadaan Pasar

Setelah semuanya sudah selesai di lakukan, selanjutnya Anda cukup memantau keadaan pasar modal.

Anda harus cermat dan teliti untuk melihat perkembangan harganya, apakah harga tersebut naik atau turun.

Hal ini akan membantu Anda untuk menentukan waktu yang tepat untuk menambah persentase kepemilikan instrumen investasi ini, menjual kembali saham tersebut atau pun menyimpannya tanpa melakukan tindakan apapun.

Keadaan pasar modal biasanya dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.

12. Tips Berinvestasi Saham

Sebelum terjun pada instrumen investasi ini, ada baiknya Anda mengetahui tips dan kiat-kiat dalam berinvestasi di bawah ini.

12.1 Mempelajari Dasar-dasar Investasi Saham

Sebelum Anda mulai berinvestasi, Anda harus mempelajari ilmu-ilmu dasar dan berbagai panduan dalam investasi ini.

Pelajari juga istilah-istilah penting yang akan digunakan selama berinvestasi agar Anda tidak salah dalam pengambilan keputusan.

Anda juga harus belajar melakuan trading dan mengasah kemampuan tersebut dengan simulasi perdagangan yang ada di pasar saham.

Selain itu, Anda dapat bergabung dengan komunitas di media sosial yang khusus membahas investasi ini.

Pada umumnya dalam suatu forum atau komunitas tertentu, mereka mempunyai para ahli yang sudah berpengalaman berinvestasi pada instrumen ini.

Anda juga dapat membaca buku mengenai saham yang ditulis oleh para ahli saham Indonesia seperti Ryan Filber Wijaya, Ellen May, Raymond Budiman, dan lain sebagainya.

12.2 Mulai Berinvestasi Dengan Modal Kecil

Jika Anda baru memulai terjun ke dunia investasi ini, sebaiknya Anda memulainya dengan modal yang kecil terlebih dahulu.

Anda harus lebih mengenal pasar modal dengan baik agar Anda terhindar dari kerugian.

Seiring berjalannya waktu, Anda bisa belajar bagaimana cara berinvestasi yang baik, belajar jual beli saham, analisis saham dan lain sebagainya.

Jika Anda sudah berpengalaman, silakan Anda menambah modal tersebut agar mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

12.3 Mengamati Kondisi Ekonomi dan Politik

Anda sebagai pemegang saham suatu perusahaan berarti Anda ikut memiliki sebagian perusahaan tersebut.

Hal ini berarti Anda juga akan merasakan dampak dari perkembangan perusahaan.

Perusahaan juga sangat rentan dengan perubahan terhadap kondisi ekonomi dan politik negara yang bersangkutan.

Meskipun dampak ini tidak berpengaruh secara langsung, namun adanya gejolak ekonomi dan politik suatu negara akan mempengaruhi pergerakan harga saham perusahaan.

Oleh karena itu, Anda harus peka terhadap kondisi ekonomi dan politik yang penting digunakan untuk pengambilan keputusan, dan berpengaruh pula terhadap masa depan perusahaan yang Anda pilih.

12.4 Memahami Perusahaan dan Industrinya

Salah satu hal yang akan menentukan keberhasilan investasi ini adalah dengan memilih perusahaan yang tepat.

Sebelum Anda berani menanamkan modal di suatu perusahaan Anda harus paham betul dengan bisnis yang dijalankan perusahaan tersebut.

Anda harus memahami kinerjanya, industrinya, laporan keuangan tiap bulannya dan apakah perusahaan tersebut akan menghasilkan keuntungan di masa depan atau tidak.

12.5 Belajar Melakukan Analisis

Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, Anda perlu belajar melakukan analisis yang baik sebagai pertimbangan untuk menentukan apakah Anda akan menjual atau membelinya.

Terdapat dua cara analisis yang biasa digunakan dalam berinvestasi saham yaitu Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal.

12.6 Fokus Berinvestasi Jangka Panjang

Investasi jenis ini lebih aman ketika berinvestasi jangka panjang, karena pasar modal memiliki risiko yang tinggi dalam jangka pendek.

Hal itu dikarenakan harga saham yang fluktuatif setiap harinya sehingga lebih cocok untuk jangka panjang.

12.7 Melakukan Diversifikasi

Sebaiknya Anda membeli beberapa jenis saham yang berfungsi untuk membagi risiko kerugian yang mungkin terjadi.

Jika salah satu saham tersebut nilainya turun, ada kemungkinan jenis yang lainnya akan baik kinerjanya, sehingga Anda tidak akan mengalami kerugian sepenuhnya.

Setelah mengenal lebih jauh tentang investasi yang sedang naik daun ini, apakah Anda semakin tertarik untuk berinvestasi saham? Semoga bermanfaat.

DAFTAR ISI BELAJAR INVESTASI

Investasi
1. Saham
2. Valuta Asing
3. Deposito
4. Reksa Dana
5. Investasi Emas
6. Investasi Properti
7. Peer to Peer Landing
8. Obligasi